Kolose 4 : 11, "Dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku."
Salam pula dari Yesus yang bernama Yustus juga. Dari orang-orang Yahudi yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, hanya mereka bertiga sajalah yang sekarang bekerja bersama dengan saya untuk menjalankan tugas dari Allah. Mereka sungguh-sungguh sangat menolong saya. (BIS)
Yustus—yang dulu dipanggil Yesus, juga mengirim salam kepada kalian. Sama seperti saya, ketiga saudara seiman itu juga orang Yahudi. Hanya mereka bertigalah yang sekarang bertugas bersama saya sehingga semakin banyak orang menjadi warga kerajaan Allah. Betapa terhiburnya saya karena mereka! (TSI)
Apakah kita mau menjadi penghibur, penolong serta penyemangat di manapun kita berada, baik dalam pekerjaan, pendidikan maupun pelayanan? Intinya, menjadi berkat bagi orang lain.
Terutama di masa-masa musim pandemi seperti ini, masihkah kita memiliki kualitas-kualitas seperti rekan-rekan sekerja Paulus tersebut yang bersedia menolong dan menyemangati, setia serta terkasih, mau merasa senasib dan sepenanggungan? Setidaknya, melakukan maupun memberikan yang terbaik yang kita bisa.
Ataukah sebaliknya, kita sekadar bekerja dan melayani untuk mengejar berkat ataupun materi, bukannya berjuang serta bersusah payah demi jiwa-jiwa untuk kerajaan Allah maupun keselamatan mereka dalam Tuhan Yesus Kristus?
Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. (Filemon 1 : 7)
~ FG