1 Petrus 3 : 17, "Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat."
Karena itu ingatlah: Kita tidak perlu malu menderita karena kita hanya melakukan hal-hal yang baik saja—kalau hal itu terjadi sesuai dengan kemauan Allah. Tetapi kalau kita menderita karena melakukan hal-hal yang jahat, seharusnya kita malu. (TSI)
Merasa berat melakukan kebenaran? Bersyukurlah, sebab apabila kita mengalami penderitaan, pergumulan, dan perjuangan untuk berbuat benar serta apa yang baik, terutama jika kita berjalan dalam kehendak Allah, itu adalah hal yang baik. Meski kita mungkin disalahmengerti, difitnah ataupun dianiaya dan menderita karena melakukan kebenaran, tetaplah hidup dalam kebenaran.
Jadi, bukan semata-mata sengaja memilih menderita yang tanpa alasan dan tujuan jelas, seperti menyiksa diri (Kolose 2 : 23) ataupun lainnya, padahal hanya untuk memenuhi hawa nafsu dan mendapat pujian sia-sia dari manusia.
Menurut catatan Full Life, semua penderitaan kita zaman ini—penyakit, rasa nyeri, kesengsaraan, kekecewaan, kemiskinan, penganiayaan, kesedihan dan kesusahan dalam berbagai bentuknya—anggaplah tidak berarti dibandingkan berkat, hak istimewa, serta kemuliaan yang akan Tuhan anugerahkan pada masa yang akan datang kepada orang percaya yang setia.
Roma 8 : 18, "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."
Sekarang ini kita menderita, tetapi nanti kita akan mengalami hal-hal yang indah sekali. Dan pengalaman indah yang akan diberikan Allah kepada kita itu berbeda sekali dengan penderitaan yang kita alami sekarang. (BSD)
That's why I don't think there's any comparison between the present hard times and the coming good times. (MSG)
Kemudian, kesukaran yang mungkin masih kita alami serta pikul sebagai orang yang tetap setia kepada Kristus adalah ringan dibanding dengan kemuliaan yang kita miliki melalui Kristus. Sebagian kemuliaan tersebut telah ada, tetapi akan kita alami sepenuhnya pada masa yang akan datang. Dan saat kita mencapai warisan surgawi, maka kita akan mengatakan bahwa kesengsaraan yang paling berat pun tidak berarti dibandingkan kemuliaan kekal itu.
Sebab itu, janganlah hilang pengharapan ataupun terutama melepaskan iman kita sewaktu menghadapi berbagai masalah maupun penderitaan serta pergumulan.
Kolose 2 : 1, "Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia a dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi."
Saudara-saudari, saya ingin kalian tahu bahwa saya berjuang keras untuk menolong kalian yang di Kolose, juga saudara-saudari kita di Laodikia dan semua pengikut Kristus yang belum pernah bertemu dengan saya. (TSI)
SAYA ingin Saudara mengetahui betapa saya bergumul dalam doa untuk Saudara sekalian dan untuk jemaat di Laodikia, dan untuk banyak sahabat lain yang belum pernah mengenal saya secara pribadi. (FAYH)
~ FG