Pada ibadah Minggu kemarin, Ps. Gilbert Lumoinding mengingatkan, salah satunya agar kita mau menerima saran maupun kritik dari orang lain, terutama orang-orang yang terdekat serta mengasihi kita.
Meski tidak harus selalu kita ikuti mentah-mentah ataupun dengan segera, dan mungkin merasa sulit menerimanya, namun adalah baik untuk tidak meremehkan, melainkan merenungkan serta mempertimbangkannya, sebab siapa tahu benar dan adanya demi perubahan atau perbaikan kita.
Terlebih masukan ataupun saran dan kritik yang membangun dari orang-orang terdekat dan keluarga kita. Sebab, tentu mereka tidak ingin melihat kita celaka, bukan? Melainkan, lahir dari hati yang rindu mendukung, bahkan mereka pasti setia mendoakan, mempedulikan dan memperhatikan kita. Karenanya, pertimbangkanlah saran, masukan maupun kritikan mereka.
Amsal 15 : 32 (BIS), "Orang yang tidak mau dinasihati, tidak menghargai diri sendiri; orang yang mau menerima teguran, menjadi berbudi."
Orang yang menarik manfaat dari kritik yang membangun akan disebut bijaksana. Tetapi menolak kritik akan merugikan diri sendiri. (FAYH)
Sehebat, sekuat, setinggi atau sediberkati sebagaimana pun kita oleh Tuhan, terbukalah untuk mendengar dan menerima nasihat.
Apabila akhirnya sadar ada hal-hal yang perlu untuk kita ubah ataupun perbaiki, maka puji Tuhan untuk saran maupun masukan yang telah kita dengar dan terima, terutama dari orang-orang terdekat dan terkasih kita.
Jadi, janganlah selalu antipati ataupun menutup pintu terhadap kritik. Sebab, jika kita acuh tak acuh ataupun tak pernah terbuka terhadap masukan serta saran dan kritikan, itu membuktikan kita menolak mengalami kemajuan maupun perkembangan dan pertumbuhan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Amsal 10 : 17 (BIS), "Siapa mengindahkan teguran akan hidup sejahtera, siapa enggan mengakui kesalahan berada dalam bahaya."
Siapa pun yang mau ditegor berada di jalan yang menuju hidup. Siapa pun yang menolak tegoran telah kehilangan kesempatan. (FAYH)
Siapa yang menerima teguran menunjukkan kepada orang lain bagaimana hidup. Siapa yang menolaknya berjalan pada jalan yang salah. (VMD)
~ FG