Wajarkah bila kita merasa begitu lelah, gelisah, hingga depresi? Sebenarnya, wajar-wajar saja sebagai manusia, sebab banyak juga tokoh Alkitab yang sempat mengalaminya.
Entah karena sakit-penyakit, kegagalan, rasa bersalah, permasalahan sehari-hari, apa pun penyebabnya, semua beban hidup dapat terasa membebani hati, pikiran dan jiwa sehingga berisiko membuat kita mengalami putus asa ataupun depresi.
Yohanes 16 : 33 (TSI), "Semua ini Ku-katakan kepada kalian masing-masing yang sudah bersatu dengan Aku, supaya kamu bisa hidup dengan hati yang tenang. Dalam dunia ini, kamu pasti menderita. Tetapi kuatkanlah hatimu, karena Aku sudah mengalahkan dunia ini."
Aku mengatakan semua ini kepadamu supaya kamu mempunyai damai di dalam Aku. Di dunia ini kamu akan menghadapi kesulitan dan penderitaan. Tetapi, kuatkanlah hatimu, sebab Aku sudah mengalahkan dunia ini! (AMD)
Aku telah memberitahukan kepada kalian segala hal ini agar kalian mendapat sejahtera di dalam hati dan pikiran. Di dalam dunia ini kalian akan mengalami banyak penderitaan dan kesusahan; tetapi bergembiralah, karena Aku telah mengalahkan dunia ini. (FAYH)
Jadi, tidak perlu malu atau berpura-pura semuanya baik-baik saja, melainkan akuilah terutama kepada Tuhan maupun membagikannya kepada seseorang yang dapat dipercaya. Firman Tuhan berkata, "Jika orang tidak meminta nasihat, rencananya akan gagal, tetapi orang akan berhasil, jika mendengarkan perkataan orang bijak" (Amsal 15 : 22 VMD). Jangan juga berhenti berharap, terus-menerus menenggelamkan diri dalam keterpurukan, maupun menyerah begitu saja sehingga mengambil pilihan dan melakukan sesuatu yang salah.
Apa pun yang sedang kita alami saat ini, baik dalam keluarga, pekerjaan, keuangan, pelayanan dan lainnya, tetaplah berjalan bersama Tuhan. Sebab Ia mengerti, peduli dan memperhatikan setiap kita.
Lukas 22 : 44, "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."
Dan karena beratnya penderitaan-Nya, Yesus semakin bersungguh-sungguh berdoa sampai keringat-Nya seperti gumpulan-gumpulan darah besar yang menetes ke tanah. (TSI)
Sebab Ia berada di dalam penderitaan batin yang demikian rupa, sehingga sementara Ia berdoa dengan lebih tekun, Ia mengeluarkan keringat darah yang menetes ke tanah. (FAYH)
Mungkin semua yang kita alami pun sesungguhnya bertujuan untuk membuat kita tetap dekat, makin intim serta mengenal Dia, membentuk karakter, memperkuat iman, serta tidak serta-merta mengandalkan kekuatan kita sendiri.
Kiranya apa pun yang kita alami, bersama Tuhan, dapat menjadi sebuah kesaksian hidup bagi banyak orang yang masih belum diselamatkan maupun membutuhkan peneguhan iman.
"Be kind, for everyone you meet is fighting a hard battle" (Berbaik hatilah, sebab sebenarnya setiap orang yang kita jumpai itu bisa saja menghadapi dan mengalami suatu pergumulan berat). ~ Ian Maclaren
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti.
Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini?
Satu perkara yang kusimpan dalam hati.
Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli.
Allah mengerti, Allah peduli,
segala persoalan yang kita hadapi.
Tak akan pernah dibiarkan-Nya ku bergumul sendiri,
s'bab Allah mengerti. ~ Nikita
~ FG