1 Samuel 3 : 1 & 7 (FAYH), "SEMENTARA itu Samuel yang masih muda melayani TUHAN di bawah pengawasan Imam Eli. Pada masa itu jarang sekali TUHAN memberi pesan melalui firman-Nya atau pun melalui penglihatan-penglihatan. Samuel belum mengenal TUHAN dan belum pernah mendengar suara-Nya."
The boy Samuel was serving GOD under Eli's direction. This was at a time when the revelation of GOD was rarely heard or seen. This all happened before Samuel knew GOD for himself. It was before the revelation of GOD had been given to him personally. (MSG)
Suatu malam, ketika istri saya membacakan cerita Alkitab tentang Samuel kepada anak-anak kami, dia mengatakan, "Sia-sia kalau seseorang bekerja melayani di rumah Allah, tetapi tidak sungguh-sungguh memiliki hubungan pribadi dengan Allah atau belum mengenal Allah secara pribadi." Kata-kata tersebut pun menempelak saya yang ikut mendengarkan dari kejauhan.
Kita pun mungkin mengetahui banyak kebenaran, menyimpannya dalam hati maupun memberitakannya. Namun, apakah kita sungguh-sungguh memiliki pengalaman pribadi dengan-Nya?
Selain itu, jika kita melayani maupun ditetapkan untuk bekerja dalam rumah Allah, pastikanlah perilaku kita benar-benar baik supaya tidak mendatangkan celaan terhadap nama Allah. Sebab sebagai hamba-hamba-Nya, di manapun kita berada serta apa pun yang kita kerjakan, seharusnyanya tidak membuat kita bertindak sembarangan.
Sulitkah melakukannya? Tentu. Apalagi, hidup bagi Kristus itu tidak mudah karena kita mesti menyerahkan kehendak kita sepenuhnya kepada-Nya setiap hari. Jangan sampai mengalami "sakit rohani" atau mengaku hidup sebagai orang Kristen, tetapi tidak menghidupi kebenaran Kristus dan belum sungguh-sungguh mengenal Dia ataupun mempunyai keintiman serta hubungan yang sejati dengan-Nya.
1 Timotius 3 : 15 – 16, "Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: 'Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.'"
Tetapi kalau saya terlambat datang, melalui surat ini kamu akan mengetahui bagaimana seharusnya kita hidup sebagai keluarga Allah. Yang saya maksudkan sebagai keluarga Allah adalah kesatuan seluruh jemaat kepunyaan Allah yang hidup. Memang sebagai anggota kesatuan itu, kita terlibat untuk mendukung dan mempertahankan ajaran benar dari Allah—sebagaimana tiang penopang dan batu dasar yang menguatkan rumah. Sungguh, ajaran-ajaran benar yang sudah Allah nyatakan kepada kita sangat luar biasa! Oleh karena itu, kita percaya penuh bahwa melalui Kristus, Allah datang dan hidup di dunia ini sebagai manusia dengan tubuh biasa. Roh Allah membuktikan bahwa semua yang Kristus ajarkan tentang diri-Nya adalah benar. Seluruh hidup-Nya disaksikan oleh para malaikat. Sekarang bangsa-bangsa yang bukan Yahudi sudah mendengar Kabar Baik tentang Dia. Orang-orang yang percaya kepada-Nya berasal dari seluruh dunia. Dan Dia sudah diangkat ke tempat semula, bersama Allah dalam kemuliaan. (TSI)
~ FG