Ps. Philip Mantofa, atau yang biasa disebut Ko Philip, pernah menyampaikan kesaksian pengalamannya tidak lama selang beberapa waktu yang lalu, ketika beliau tengah berada di Amerika Serikat serta setelah berkhotbah.
Ujar beliau, apa yang beliau sampaikan sebenarnya tidaklah terlalu "makanan keras" atau menyentil orang-orang maupun kalangan tertentu di sana, tidak sekeras apabila terhadap umat ataupun jemaat gembalaan terkasih karena peduli. Namun, seusai pemberitaan firman, pihak panitia menghampirinya dan menyatakan,
"Half of the audience 'love you to death', but half of them want you to die," (Sebagian besar hadirin yang hadir benar-benar mengasihi Anda serta sangat ingin mendengarkan Anda berbicara. Namun, sebagian lagi mengingingkan supaya Anda binasa dan pergi saja!)
Tak sampai di situ saja, dilanjutkan: "We don't want you to come back." Atau, mereka tidak ingin mengundang ataupun menginginkannya kembali berbicara di sana, entah bagi mereka sendiri atau lainnya.
Apa yang dialami Ko Philip mungkin sudah pernah juga serupa dialami oleh rasul Paulus serta Barnabas. "Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium" (Kis. 13 : 51). Bahkan, nabi-nabi besar jauh sebelum mereka. Ataupun, Tuhan Yesus sendiri pun mengalaminya.
Bayangkan, jika sekelas atau selevel Ps. Philip Mantofa saja masih mengalami serta dicobai dalam hal penolakan manusia, masakah kita segera berkecil hati ketika ditolak, terutama saat melakukan maupun menyampaikan hal-hal yang baik serta kebenaran?
Menanggapi penolakan dari panita tadi, Ko Philip pun dengan tenang merespons, "With my pleasure," atau dengan senang hati, sembari mengibaskan kaki maupun sepatu.
Markus 6 : 11, "Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
Apabila suatu desa tidak mau menerima atau tidak mau mendengarkan kalian, kebaskanlah debu dari kaki kalian pada waktu meninggalkan tempat itu sebagai tanda bahwa kalian telah menyerahkannya kepada nasibnya sendiri. (FAYH)
Wherever the people do not welcome you and wherever the people do not listen to you, shake off the dust from your feet as you leave that place. By doing that, you will warn them that God will punish them for rejecting your message. (DEIBLER)
Lagipun, daripada tertolak oleh manusia, bukankah itu masih jauh lebih baik ketimbang ditolak mentah-mentah oleh Allah, Sahabat kita sendiri, Allah yang hidup?
Mazmur 78 : 59 (BIS), "Melihat itu, Allah sangat marah, dan menolak mereka mentah-mentah."
Allah mendengar apa yang dilakukan mereka dan menjadi sangat marah, Jadi, Dia benar-benar menolak Israel. (VMD)
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. (1 Tes 4 : 8)
~ FG