"Sayang," tegur istri saya beberapa hari yang lalu, "sepertinya belakangan ini Sayang berkata-kata negatif terus, ya."
"Oh ya?" kata saya agak sedikit terhenyak, "apa saja contohnya?"
"Ya misalnya, 'males begini, males begitu', 'kenapa begini, kenapa begitu'," ujarnya.
Setelah merenung-renungkan sejenak, sepertinya benar, ya mengapa saya cenderung bersikap, berpikir ataupun berkata-kata terkesan negatif serta suram belakangan ini. Entah karena beban pekerjaan, keadaan maupun lainnya. Namun sebaiknya, istri saya pun menyarankan supaya tidak demikian, melainkan agar tetap berpikir yang positif dan baik-baik saja.
"AGAR menjadi bijaksana, orang harus mau diajar. Menolak tegoran adalah perbuatan bodoh." (Amsal 12 : 1 FAYH)
Kadang-kadang, semua kita memerlukan teguran serta terutama perbaikan diri, pikiran dan hati. Sedangkan, orang yang sombong tentu tidak akan senang apabila dikoreksi, tetapi seseorang yang mau tetap rendah hati akan terus belajar serta tulus menerima koreksian, kritikan, teguran maupun saran serta menerima manfaatnya.
Biasanya, hubungan paling penting yang kita miliki antara manusia merupakan dengan suami atau istri. Sebagai pasangan hidup yang baik akan ikut berusaha menyumbangkan kebahagiaan, sukacita dan keberhasilan, terutama untuk saling mengingatkan, meneguhkan serta menguatkan melalui hal-hal yang baik dan dalam kebenaran. Sementara itu, pasangan yang tidak baik akan menyebabkan banyak kesusahan maupun kesedihan. Nah, manakah yang kita pilih?
Karena itu, ketika mencari pasangan hidup, pertimbangkanlah untuk menyadari sifat dan komitmennya kepada Tuhan Yesus maupun prinsip hidupnya sehingga tidak menikahi pribadi yang salah dan mengalami penyesalan.
"Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita." (Filipi 4 : 8 FAYH)
~ FG