Kathleen Kingsbury dalam sebuah artikel berjudul The Value of a Human Life di majalah Time pada beberapa tahun silam, menyebut bahwa harga ataupun nilai diri hidup seorang manusia umumnya ialah sekitar 129.000 dolar atau hampir dua miliar rupiah jika berdasar kurs saat ini.
Benarkah segitu? Atau, apakah ada di antara kita yang menganggapnya terlalu besar dan malah "bersyukur" apabila seharga demikan?
Kita tahu Rp2.000.000.000 memang jumlah yang besar, namun sesungguhnya nilai diri kita sangatlah jauh-jauh lebih berarti serta berharga! Mengapa? Karena kita diciptakan oleh Allah sendiri dan sesuai citra-Nya, dengan kata lain, kita memiliki karakteristik (natur atau sifat, watak serta pembawaan) yang ilahi.
Maka Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya. Menurut citra-Nya, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan. (Kejadian 1 : 27, Shellabear)
Bahkan, jika kita telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita menerima anugerah untuk mampu berpikir seperti halnya Ia berpikir!
1 Korintus 2 : 16 (FAYH), "Mana mungkin ia dapat? Sebab ia tidak mau mengenal pikiran Allah atau memperbincangkannya dengan Allah, atau menggerakkan tangan Allah dengan doa. Tetapi, walaupun mungkin aneh kedengarannya, kita orang Kristen benar-benar memiliki sebagian pikiran dan kehendak Kristus."
Manusia tidak mungkin mengetahui pikiran TUHAN! Tidak seorang pun mampu memberikan nasihat kepada-Nya." Oleh karena itu, hal yang sangat luar biasa bagi kita adalah: Melalui Roh Allah, kita diberi kemampuan untuk berpikir seperti Kristus! (TSI)
Adalah kehormatan yang luar biasa dari Allah karena Ia menciptakan umat manusia untuk tujuan yang mulia. Namun ingat, bukan berarti kita dapat bertindak semena-mena, memegahkan atau memuji diri sendiri, melainkan lebih pada menyadari betul-betul untuk senantiasa mengucap syukur, memuliakan serta menyembah Dia.
Roma 12 : 3 (TSI), "Jadi Saudara-saudari, oleh karena Allah begitu baik hati kepada saya sehingga Dia memilih saya sebagai rasul-Nya, saya mau memberikan nasihat ini kepada kalian masing-masing: Janganlah kamu menganggap dirimu lebih tinggi dari yang sebenarnya. Tetapi pikirkanlah tentang pengetahuan dan kemampuan khusus yang diberikan Tuhan kepadamu dengan jujur dan rendah hati— sesuai dengan keyakinanmu tentang pemberian Tuhan itu."
Allah sangat baik hati kepada saya. Karena itu, saya menasihatkan kalian: Janganlah merasa diri kalian lebih tinggi daripada orang lain, padahal kalian tidak demikian. Jika kalian mau memeriksa apakah kalian baik atau tidak, lakukanlah itu dengan rendah hati. Setiap orang harus memeriksa dirinya menurut kemampuan yang diberikan Tuhan kepadanya. (BSD)
I'm speaking to you out of deep gratitude for all that God has given me, and especially as I have responsibilities in relation to you. Living then, as every one of you does, in pure grace, it's important that you not misinterpret yourselves as people who are bringing this goodness to God. No, God brings it all to you. The only accurate way to understand ourselves is by what God is and by what he does for us, not by what we are and what we do for him. (MSG)
~ FG