Jujur, saya kurang menyukai proses. Bagaimana dengan Anda? Pernah dulu sewaktu masih remaja, kalau tidak salah ingat, saya ingin memiliki bentuk tubuh, perut maupun dada yang bidang, walau hanya baru dengan beberapa hari melakukan push-up!
Banyak kita mungkin menginginkan "jalan pintas", mengalami progres signifikan, ataupun mendapat hasil terbaik, tanpa mau melewati maupun tekun dalam setiap tuntutan proses yang ada.
Proses sendiri artinya menurut beberapa penjelasan dari kamus adalah:
Dengan kata lain, ada hal-hal yang perlu kita lakukan atau menjadi bagian kita apabila ingin mengalami sebuah perkembangan dan kemajuan. Terutama, dalam proses-proses kehidupan serta kerohanian yang Tuhan izinkan terjadi bagi kita. Serta, sering kali itu semua tidak dilihat oleh banyak orang, selain diri sendiri, Tuhan dan mungkin orang-orang terdekat maupun terkasih kita saja. Anne Graham Lotz pernah berkata,
I'm living my life for an Audience of One. I live my life to please God. And I believe if He's pleased, that people like my mother and my daddy, my grandparents, you know, my husband, my children, they'll be pleased.
(Atau, sesungguhnya kita hidup di hadapan Satu Pribadi, yakni Tuhan, dan jika kita rindu untuk sungguh-sungguh menyenangkan hati-Nya dengan benar, percayalah bahwa Ia yang akan menolong serta menangani berbagai hal dalam kehidupan ini.)
Jadi, janganlah menyerah atau berhenti di dalam proses. Melainkan, selalu andalkanlah Allah, harapkan akan pertolongan serta hikmat dari-Nya. Sebab, proses merupakan unsur penting dalam perjalanan hidup setiap kita apabila ingin menjadi semakin baik serta kuat dan teguh di kemudian hari, meski melalui berbagai hal yang mungkin sulit. Namun, melalui proses tersebut, sesungguhnya Tuhan membentuk karakter kita agar makin menyerupai Kristus.
Kini, mari sama-sama belajar menyenangi serta mau menjalani proses yang ada.
Roma 12 : 1 (TSI), "Berdasarkan semua yang sudah saya katakan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnyalah kita membalas kebaikan hati-Nya! Janganlah kita mengikuti lagi cara hidup yang tidak baik yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah setiap kita mengambil keputusan seperti ini, 'Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!'— walaupun sebenarnya kita masih hidup. Keputusan yang seperti itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Lalu Dia akan memperbarui pikiran kita, sehingga kita bisa mengetahui apa yang menjadi kehendak-Nya bagi kita dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Maksud saya, kita dimampukan mengerti dan memilih apa yang baik dan yang paling tepat bagi kita, serta apa yang menyenangkan hati TUHAN."
"Trust the process." ~ Michael Norman
~ FG