Wahyu 3 : 16 (TSI), "Jadi kalian bisa digambarkan seperti makanan yang suam-suam kuku saja—tidak dingin dan juga tidak panas. Maksud-Ku, kalian seperti makanan yang sesudah Aku rasa, Ku-muntahkan dari mulut-Ku!"
You're stale. You're stagnant. You make me want to vomit. (MSG)
Because you are neither enthusiastic about me nor concerned about your lack of spiritual growth, I am about to reject you, as if I were spitting lukewarm water out of my mouth. (DEIBLER)
Tuhan menguraikan serta menggambarkan melalui pewahyuan yang diterima oleh hamba-Nya, rasul Yohanes, mengenai keadaan rohani jemaat Laodikia pada ayat bacaan kita hari ini yang dapat menjadi peringatan bagi kita.
Mereka waktu itu suam-suam kuku, yaitu berkompromi dengan cara hidup duniawi maupun orang-orang yang berdosa. Meski mengaku percaya pada Tuhan Yesus, namun keadaan mereka sebenarnya cukup malang serta menyedihkan secara rohani.
Tuhan Yesus memperingatkan dengan keras tentang hukuman-Nya terhadap orang yang suam-suam kuku secara rohani. Ia pun mengundang jemaat untuk bertobat serta dipulihkan pada tempat iman, kebenaran, penyataan dan persekutuan yang tulus dengan-Nya.
Bagaimana dengan kita hari-hari ini, apakah kita pun suam-suam kuku? Maukah sungguh-sungguh berbalik pada Allah, berkomitmen atau membulatkan hati, teguh dan yakin dalam iman serta kasih kepada Tuhan?
Mazmur 86 : 11, "Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu."
TUHAN, ajarkanlah jalan-Mu kepadaku, dan aku akan hidup dan patuh pada kebenaran-Mu. Tolonglah aku supaya menyembah nama-Mu menjadi hal yang terpenting dalam hidupku. (VMD)
Tunjukkanlah jalan yang harus kutempuh, maka aku akan mengikutinya. Semoga semua sel dalam tubuhku bersatu dalam menghormati nama-Mu. (FAYH)
~ FG