Pdt. Robertus Purwadi pada Sabtu yang lalu melalui Doa Fajar, sempat membagikan mengenai tujuan Allah menciptakan manusia, yaitu di antaranya:
Tidak bisa salah satu saja atau berat sebelah, melainkan sebaiknya seimbang.
Catatan Full Life mengingatkan, mereka yang tidak melakukan pekerjaannya adalah bermalas-malasan dan tidak mau bekerja. Mereka menyalahgunakan kesempatan maupun kemurahan serta menerima bantuan saja. Padahal, sebagai orang Kristen, tidak boleh menjadi pemalas, melainkan mesti bekerja keras mencari nafkah—baik bagi diri sendiri, keluarga, dan cukup mempunyai sesuatu untuk dibagikan bagi orang lain yang sungguh-sungguh memerlukan.
Bahkan, rasul Paulus pun menganjurkan, walau pertolongan dapat diberikan ke orang yang betul-betul membutuhkannya, tidak pernah diajarkan bahwa orang percaya harus memberi uang ataupun makanan pada orang sehat yang menolak bekerja.
Dengan kata lain, janganlah kemalasan menjadi sesuatu yang kita kehendaki. Pepatah Yahudi, yang hampir senada dengan ayat dalam firman Tuhan, menyatakan mereka yang tidak bekerja tak pantas menerima makanan.
2 Tesalonika 3 : 10, "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
Ketika kami masih tinggal di antara kalian, kami memberikan peraturan ini: "Orang yang tidak mau bekerja, tidak boleh diberi makan." (BSD)
Bahkan ketika kami masih berada bersama dengan Saudara sekalian, kami memberikan kepada Saudara peraturan ini: "Yang tidak bekerja, tidak makan". (FAYH)
Matthew Henry meneguhkan, merupakan kehendak Allah ialah setiap orang memiliki panggilan hidup, memperhatikan dan mengerjakannya. Ia pun menghendaki agar tak seorang pun bermalas-malasan.
Inilah perpaduan yang baik, yakni memiliki hati yang tulus mau menyembah Dia serta jiwa yang bersemangat untuk giat bekerja.
~ FG