Johari Window, atau teori "jendela Johari", mungkin kita pernah mendengarnya. Ya, bukan soal jendela seseorang yang bernama Johari, melainkan sebuah gagasan dalam ilmu psikologi maupun komunikasi untuk semakin mengenali diri sendiri, pengembangan pribadi, serta menjalin relasi dengan orang lain secara lebih baik.
Dinamakan Johari karena dibentuk dari dua nama penggagasnya, yakni Joseph Luft dan Harry Ingham. Sesuai bentuk ataupun sebutannya, jendela Johari, ada empat susunan atau konsep utama yang diterapkan dalam teori tersebut, yaitu:
Mungkin ilmu pengetahuan tentang teori tersebut baik untuk pengembangan diri maupun kita pelajari.
Tetapi puji Tuhan, ada satu Pribadi yang telah mengenal kita "luar dalam", lebih daripada diri kita sendiri, bahkan orang-orang yang terdekat dengan kita, yaitu Allah sendiri. Ia pun menginginkan yang terbaik bagi umat-Nya. Karena Ia yang menciptakan kita, maka Allah memiliki pengetahuan sempurna tentang kita, senantiasa bersama serta memelihara kita, dan pikiran-Nya tertuju pada kita dalam setiap situasi.
Yang terpenting, Allah bukan membawa kita hidup di dunia ini tanpa tujuan, melainkan mempunyai rancangan atas setiap kita, terutama rencana Allah bagi kehidupan kita secara keseluruhan. Dan dalam rencana-Nya itu, Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Dengan kata lain, Allah bermaksud agar kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta menaati kehendak-Nya melalui hidup yang melayani dan mengasihi Dia.
Mazmur 139 : 16, "Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya."
Sebelum aku lahir, Engkau telah melihat aku. Sebelum aku mulai bernafas, Engkau telah merencanakan setiap hari hidupku. Setiap hariku tercantum dalam Kitab-Mu! (FAYH)
~ FG