Hari ini kita belajar bahwa hidup menuruti keinginan daging berarti tabiat berdosa yang menghendaki, menyenangi, memperhatikan serta memuaskan keinginan tersebut, meliputi amoralitas, kepentingan diri sendiri terus-menerus, kemarahan tanpa alasan dan lain-lain yang bertentangan dengan hidup menurut Roh.
Sedangkan, hidup menurut Roh sendiri ialah mencari serta tunduk pada pimpinan dan kemampuan Roh Kudus, lalu memusatkan pikiran pada hal-hal yang berasal dari Allah.
Roma 8 : 13 – 14 (WBTC Draft), "Sebab, jika kamu memakai hidupmu sesuai dengan yang salah yang dikehendaki oleh dirimu yang berdosa, kamu akan mati secara rohani. Tetapi jika kamu berhenti mengerjakan yang salah yang kamu lakukan melalui tubuhmu, kamu akan hidup. Anak-anak Allah yang benar adalah orang yang membiarkan Roh Allah memimpinnya."
Jadi, mustahil mengikuti keinginan daging sekaligus menaati pimpinan Roh pada saat bersamaan.
Jika gagal melawan dosa dengan pertolongan Roh Allah, lalu sebaliknya hidup menuruti keinginan daging, kita menjadikan diri ini musuh Allah dan upah (imbalan selayaknya bagi seorang prajurit) dosa adalah maut dan kematian rohani. Sementara itu, orang-orang yang mengasihi serta memperhatikan hal-hal dari Allah dalam hidup ini dapat mengharap hidup kekal dan keakraban, hubungan yang akrab dengan Allah setiap hari. Sebab Ia menginginkan hal-hal yang baik bagi kita, anak-anak-Nya.
Karena itu, perlu perangi segala sesuatu yang dapat saja membatasi karya Allah dalam hidup kita, oleh karena dosa yang kerap berupaya berkuasa atas kita. Sebagai orang Kristen, kita harus memilih, entahkah akan menyerah pada tabiat daging, ataukah kepada tuntutan ilahi?
Jika terus-menerus mematikan perbuatan-perbuatan keinginan daging, maka kita sedang dipimpin oleh Roh. Dan jika kita mau memberi diri dipimpin oleh Roh, maka kita adalah anak-anak Allah.
Roma 6 : 23 (BIS), "Sebab kematian adalah upah dari dosa; tetapi hidup sejati dan kekal bersama Kristus Yesus Tuhan kita adalah pemberian yang diberikan oleh Allah dengan cuma-cuma."
Sebab dosa menjerat kita kepada kematian rohani. Sedangkan kalau kita bersatu dengan Tuhan kita Kristus Yesus, maka Allah akan selalu baik hati kepada kita dan memberikan kita hidup yang selama-lamanya! (TSI)
~ FG