Ketika sisa kaum Yehuda hendak pergi ke Mesir, dan memohon kepada nabi Yeremia supaya mendoakan kepada Allah untuk apa yang harus dilakukan, Tuhan memperingatkan mereka supaya tidak ke sana dan melarangnya. Apabila mereka mau mendengarkan dan menaati suara atau perintah-Nya, Ia akan menyertai dan menyelamatkan mereka, bahkan menimbulkan belas kasihan dari musuh mereka, yakni raja Babel (lihat Yer 42 : 11 – 17).
Namun, bila tidak mau mendengarkan, lalu memberontak dan melakukan kehendak sendiri dengan pergi ke Mesir—menandakan tidak mengandalkan Allah atau percaya pada pemeliharaan-Nya—maka justru mereka akan ditimpa murka Allah!
Yeremia 42 : 18 – 19, "Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Seperti tercurahnya murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku ke atas penduduk Yerusalem, demikianlah akan tercurah kehangatan amarah-Ku ke atas kamu, apabila kamu pergi ke Mesir. Kamu akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan dan aib; kamu tidak akan melihat tempat ini lagi. TUHAN telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir! Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini!"
Akan tetapi, sekalipun telah menerima pesan firman, tuntunan serta kehendak Allah melalui perantaraan nabi Yeremia, sesuai permohonan mereka, tetap saja mereka tidak mau menaati ataupun mendengarkan. Mereka sesungguhnya hanya ingin mendengar firman yang memuaskan telinga dan mendukung keputusan mereka sendiri. Dengan kata lain, masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Karena itu, mereka menolak pimpinan firman Allah dan tetap ke Mesir untuk mencari keamanan dan kenyamanan, bahkan membawa Yeremia secara paksa dengan mengira bahwa kehadiran Yeremia akan menjamin perlindungan Allah. Padahal, tak ada keamanan sejati ataupun perlindungan ilahi di luar kehendak-Nya.
Bagaimana dengan kita? Apakah hari-hari ini mendapatkan pesan firman Tuhan melalui hamba-hamba-Nya, namun menolak serta mengeraskan hati, tidak taat serta malah mengikuti keinginan dan kehendak diri sendiri? Adalah hal yang fatal bila berdoa dan beribadah, namun tanpa sungguh-sungguh ingin ikut atau taat pada Tuhan, sebab dapat tertimpa murka Allah seperti yang dialami suku bangsa Yehuda yang hanya berpura-pura menaati kehendak Allah ataupun bersedia saat semua serbaenak serta sesuai kemauan sendiri saja.
Yeremia 42 : 21, "Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu."
Aku telah menyampaikan firman-Nya kepada kamu semua, tetapi kamu membantah setiap perintah yang aku sampaikan. (TMV)
Pada hari ini aku telah memberitahukan kepadamu dengan tepat apa yang dikatakan-Nya, tetapi kamu tidak mau taat, sama seperti pada waktu-waktu yang lalu. (FAYH)
To Often, what happens is people are hit by this huge God-awakening moment and they go through this enormous high point and so much is thrown at them. And there's elation and then there's a period of, "Okay. Well, now what?" ~ Henry Costa
~ FG