Andrew Carnegie, kita tahu, adalah seorang pengusaha kaya raya pada masanya. Namun, mungkin yang belum pernah kita ketahui ialah, ternyata beliau pun mempekerjakan banyak sekali, bahkan puluhan jutawan yang setia bekerja baginya.
Seorang reporter suatu hari bertanya padanya, "Tn. Carnegie, bagaimana caranya sih Anda bisa mempekerjakan sebanyak 43 (empat puluh tiga) orang jutawan yang mau rela bekerja bagi Anda?"
"Sebenarnya," jelas Tuan Carnegie sambil tersenyum waktu itu, "tidak satu pun dari mereka yang awalnya merupakan jutawan ketika pertama kali saya mempekerjakan mereka."
"Lantas," lanjut reporter tersebut, "bagaimana caranya Anda menyejahterakan mereka sampai pada titik menjadi jutawan, sambil Anda tetap membayar mereka, dan mereka setia pada Anda?"
Beliau hanya menjawab secara sederhana, "You develop people exactly like you'd mine gold." Anda mengembangkan orang-orang seperti halnya Anda hendak menambang emas, ujarnya.
Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita. (Filipi 4 : 8 FAYH)
Finally, brethren, whatever is true, whatever is honorable, whatever is right, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is of good repute, if there is any excellence and if anything worthy of praise, dwell on these things. (NASB)
Ya, bagaimana sering kali kita memandang maupun memikirkan orang lain? Apakah cenderung menaruh hormat serta melihat potensi terbaik dalam diri masing-masing orang? Ataukah kita mudah menaruh curiga, meremehkan serta kurang rasa hormat terhadap mereka?
Saya pun masih belajar untuk menghargai maupun menghormati setiap orang. Terlepas dari apa pun yang pernah mereka perbuat ataupun latar belakang mereka. Sulit memang bagi beberapa di antara kita oleh karena latar belakang maupun pengalaman kita sendiri yang barangkali sebagian besar buruk sehingga mempengaruhi pola pandang terhadap kehidupan ini maupun orang lain.
Namun, kita pasti mampu bersama Dia. Sebab, demikian pulalah yang sering Tuhan Yesus lakukan dalam hidup kita. Ia melihat, menghargai, membangun, membentuk dan mengembangkan hal-hal maupun potensi terbaik yang ada dalam diri kita, bahkan yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh kita sendiri.
Andrew Carnegie pun menutup wawancaranya, "When you go to goldmine, you expect to move tons and tons of dirt to find an ounce of gold, but you don't go in there looking for the dirt; you go in there looking for the gold." Atau menurut beliau, ketika menambang emas, mungkin kita akan memindahkan banyak sekali lumpur maupun kotoran hanya demi menemukan secuil emas, namun tentu kita bukan menambang kotoran, melainkan kita terus-menerus berupaya menggali serta mencari hingga menemukan emas.
Harapkanlah yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
~ FG