Bukan oleh kehebatan, prestasi, kemampuan, pengalaman serbahebat, dan lain-lain dari diri kitalah maka semua perkara bisa kita lalui ataupun atasi. Bukan pula kekuatan serta kesanggupan atau pertolongan orang lain, maka semua persoalan dapat tertanggulangi. Bukan juga karena kepintaran kita yang menjadikan kaya ataupun keluar sebagai pemenang.
Renungi, ingat serta sadari bahwa semua hanya oleh Tuhan kitalah yang secara hebat bergerak dan bekerja melalui hidup kita. Semua yang baik pun Tuhanlah yang menganugerahkannya, lantas hendaknya jangan lupa menjadi alat serta saluran berkat-Nya.
Sesungguhnya, kita ini hanyalah ibarat debu yang tak berharga dan tidak berguna. Hari ini ada, esok siapa yang tahu. Namun, di tangan-Nya, Ia masih memberikan kesempatan yang berharga bagi kita untuk menjadi pribadi-pribadi luar biasa demi kemuliaan nama-Nya.
Tak perlu menyombongkan diri, karena semua milik Tuhan semata dan dipercayakan-Nya pada kita. Tidak perlu juga rendah diri sebab kita dipelihara oleh-Nya. Belajarlah merasa cukup serta menjadi pribadi yang rendah hati, senantiasa bersyukur atas penyertaan maupun penyediaan-Nya.
2 Korintus 12 : 9 (FAYH), "Setiap kali Ia berkata: 'Tidak. Tetapi Aku menyertai engkau. Hanya itu yang kauperlukan. Kuasa-Ku dapat diperlihatkan dengan jelas di dalam orang yang lemah.' Sekarang saya bergembira dapat menjadi pernyataan yang hidup dari kuasa Kristus, dan bukannya memamerkan kuasa dan kecakapan saya sendiri."
Makin besar kelemahan dan pencobaan yang kita alami pun karena Kristus, maka semakin besar pula kasih karunia yang akan Ia curahkan untuk melaksanakan kehendak-Nya. Apa yang dikaruniakan-Nya akan selalu cukup bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, melayani Dia, dan memikul penderitaan maupun duri dalam daging.
Selama kita mendekatkan diri pada Kristus, maka Ia akan mengaruniakan kekuatan dan penghiburan. Karena itu, kita harus bersyukur dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, sebab dengan demikian, kuasa Kristus ada bersama kita dan diam dalam diri kita, sementara kita menempuh perjalanan hidup ini menuju rumah Bapa surgawi.
Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya. (2 Kor 12 : 9 BIS)
But he said to me, "No, I will not take this away from you. Instead, I will kindly help you, and that will be all that you need, because it is when you are weak that I can best work powerfully to help you." So, because of what the Lord said to me, I will very gladly boast about the things that make me seem weak, so that people may realize that it is Christ who gives me power to serve him. (DEIBLER)
~ Jenni