Beberapa hari yang lalu, saya merasa agak panik, saya merasa kenapa tiba-tiba ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan harapan saya? Lantas, membuat saya juga berpikir apakah ada yang salah dengan saya? Pikiran saya pun "menari-nari" ke sana kemari tanpa irama. Saya pun sedikit mengeluh, jujur dan bertanya kepada Tuhan, mengapa saya merasa seperti ini?
Ketika itu yang saya lakukan adalah fokus pada masalah. Tidak heran, saya diliputi rasa khawatir serta stress yang justru hanya akan mengecilkan kekuatan Tuhan di dalam saya.
Saya jadi teringat akan hamba Elisa, yang sekali waktu sedang dalam bahaya kepungan oleh para penunggang kuda dan bala tentara bangsa Aram, yang membuatnya menjadi takut, sehingga lupa akan kuasa Tuhan yang menyertai pelayanannya bersama Elisa selama ini (2 Raja-raja 6:15).
Padahal, sebelumnya hamba Elisa tersebut, yang kemungkinan besar merupakan Gehazi, telah melihat banyak mukjizat Tuhan. Maka, Elisa berdoa agar Tuhan membukakan mata Gehazi supaya bisa melihat sebenarnya Tuhan melindungi mereka dengan pasukan yang jauh lebih besar daripada pasukan besar Aram itu. Setelah itu, tentara Aram disesatkan lewat doa yang dipanjatkan Elisa hingga terlempar ke Samaria. Dalam keadaan yang tidak kasat mata, faktanya ada kuasa supernatural dari Tuhan yang menyertai Elisa dan Gehazi.
Saya pun kemudian berdoa, memuji, menyembah, dan saat itu memang sedang berpuasa. Di tengah berdoa, Tuhan Yesus mengingatkan dalam hati saya, bahwa Ia telah terlibat dalam perkara dan pergumulan yang saya alami ini, jadi tidak perlu panik. Tuhan sudah lebih dahulu mengintervensi, ada campur tangan-Nya dalam persoalan yang sempat membuat saya panik sebelum saya berdoa. Pelajaran berharga juga bahwa betapa berkuasanya doa.
Ketika kita menempatkan percaya dan pengharapan kita di tangan Tuhan, Ia sanggup mengintervensi setiap area dalam hidup kita sehari-hari. Perkenanan, kasih karunia, serta kuasa-Nya sanggup muncul secara dahsyat terhadap apa pun keadaan yang kita alami, sekalipun di luar pemikiran maupun pemahaman, dan mungkin Ia bekerja "di balik layar". (Untuk renungan lainnya yang sama juga, silakan klik di balik layar ini)
Karena itu, nikmatilah hubungan yang intim, karib dan akrab dengan Dia, tetap bercakap-cakap, berkomunikasi dengan-Nya setiap hari. Selalu percaya dan mengikut Dia setiap hari.
2 Raja-raja 6:16-17 (VMD), "'Engkau tidak perlu khawatir,' jawab nabi itu, 'jumlah tentara di pihak kita jauh lebih banyak daripada jumlah yang dimilikinya.' Kemudian Elisa berdoa, katanya, 'TUHAN, kiranya Engkau berkenan, bukalah mata hambaku agar ia dapat melihat.' TUHAN membuka mata orang muda itu sehingga ia melihat kuda dan kereta-kereta berapi penuh mengelilingi bukit di sekitar tempat Elisa berada."
He said, "Don't worry about it--there are more on our side than on their side." Then Elisha prayed, "O GOD, open his eyes and let him see." The eyes of the young man were opened and he saw. A wonder! The whole mountainside full of horses and chariots of fire surrounding Elisha! (MSG)
~ Vino Sinaga