Saat sidang ujian, tertulis di skripsi saya bahwa usia rata-rata manusia di bumi saat ini adalah sekitar 25.550 hari. Lalu, mungkin karena rasa penasaran, seorang dosen penguji menanyakan dari mana saya memperoleh data atau informasi seperti itu. Lantas, saya pun mengatakan, dari buku The Purpose Driven Life maupun dari Alkitab sendiri.
Mazmur 90 : 10, "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap."
Kami diberi hidup selama tujuh puluh tahun. Beberapa dari kami mungkin hidup sampai delapan puluh tahun. Tetapi tahun-tahun yang terbaik sekalipun sering hampa dan penuh penderitaan. Dengan cepat tahun-tahun itu berlalu dan kami pun lenyaplah. (FAYH)
70 tahun, jika dikali 365 (jumlah rata-rata hari dalam setahun), maka diperolehlah hasil 25.550 hari, sedangkan jika menambahkan sedikit, yakni 80 tahun, maka muncullah angka 29.200 hari.
Entah pula karena merasa takut sebab usia beliau pun saat itu sudah cukup senior, ataupun menganggap betapa singkatnya waktu kehidupan yang saya tuliskan di skripsi tersebut, maka beliau menanyakannya. Ya, jika kita hanya menghitung berdasarkan rentang tahun, hidup kita terasa masih panjang, namun apabila mencoba menguraikannya ke dalam hitungan jumlah hari, sesungguhnya sudah tinggal berapa lama lagikah waktu hidup kita. Kalau sekarang umur kita 30 tahun, padahal batas hidup kita ditentukan sampai 40 tahun, bukankah sangat pendeklah waktu itu.
Mazmur 39 : 5 (FAYH), "Hidupku tidak lebih panjang daripada tanganku. Seluruh masa hidupku hanyalah sekejap bagi-Mu. Manusia sombong! Lemah bagaikan hembusan nafas! Sekadar bayangan! Segala kesibukannya sia-sia saja. Ia menimbun harta, tetapi orang lain yang menikmatinya."
Memang tidak ada orang yang tahu pasti kapan akhir hidup kita, selain Tuhan sendiri, namun kita dapat menggunakan waktu serta kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya agar menjadi bijak dalam bertindak selama masih hidup di dunia ini.
Yakobus 4 : 14, "Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap."
Bagaimana Saudara dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok? Karena masa hidup kita tidaklah tentu, sama seperti kabut yang pada satu saat kelihatan, tetapi sesaat kemudian sudah hilang. (FAYH)
Jadi, berhati-hatilah dengan kelakuan Saudara; masa ini adalah masa yang jahat. Jangan berlaku bodoh, tetapi jadilah bijaksana; pakailah setiap kesempatan yang ada untuk melakukan kebajikan. (Efesus 5:15 FAYH)
~ FG