Beberapa pekan yang lalu, kita mendengar kabar kurang sedap tentang pesohor negeri ini yang tertangkap karena penyalahgunaan narkoba. Sementara mungkin bergelimang uang, harta atau materi, namun rupanya tidak menjamin mengisi kehampaan hati yang mereka rasakan.
Kita tahu bahwa St. Augustinus pernah berkata, "You have made us for yourself, O Lord, and our hearts are restless until they rest in You," dengan kata lain, kita ini sungguh-sungguh merindukan kehadiran Allah dalam hati serta hidup kita, dan selama belum mengalaminya, kita akan mencoba mengisi kekosongan yang ada dengan berbagai hal sia-sia ataupun tak bertahan lama.
Jika terus-menerus berfokus pada kepentingan dan kesenangan diri sendiri pun, biasanya akan menjerumuskan kita pada hal yang salah. Namun, bila kita mau mulai fokus untuk melayani Tuhan maupun sesama manusia secara tulus, justru kita akan menemukan makna hidup serta kebahagiaan sejati yang lahir dari dalam, bukannya karena faktor eksternal semata.
Albert Schweitzer mengatakan, "I don't know what your destiny will be, but one thing I know: the only ones among you who will be really happy are those who will have sought and found how to serve," bahwa seperti apa pun masa depan kelak, tetapi satu hal pasti ialah orang-orang yang berbahagia adalah mereka yang telah mencari serta memperoleh cara-cara melayani.
Booker T. Washington yang juga memiliki kepedulian terhadap banyak orang menasihati, "Those who are happiest are those who do the most for others," atau yang paling bahagia justru adalah orang yang sangat berkontribusi bagi orang-orang lainnya.
Efesus 4 : 24 (BSD), "Kalian harus hidup menurut cara yang baru, yang diciptakan oleh Allah menurut kemauan-Nya. Dari apa yang kalian lakukan, orang dapat melihat bahwa hidup kalian sudah menjadi baru. Kalian membenci yang jahat dan menuruti kemauan Allah."
Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci. (BIS)
1 Timotius 6 : 17 (VMD), "Berikan perintah ini kepada orang-orang yang kaya dengan harta dunia. Katakan kepada mereka supaya jangan sombong. Katakanlah kepada mereka untuk berharap kepada Allah, jangan kepada uangnya. Uang tidak dapat dipercaya, tetapi Allah mencukupkan semua keperluan kita. Dia memberikan segala sesuatu kepada kita yang dapat kita nikmati."
Katakanlah kepada yang kaya supaya mereka jangan sombong dan jangan menggantungkan diri kepada uang yang akan segera lenyap, melainkan kebanggaan dan kepercayaan mereka hendaknya di dalam Allah yang hidup, yang dengan limpahnya selalu memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (FAYH)
~ FG