Kita tahu, kedamaian bukanlah sekadar rasa tenang, terbebas dari segala masalah, ataupun tanpa gangguan sedikit pun. Melainkan damai yang sejati ialah, meski berada dalam serta mengalami berbagai tantangan maupun badai kehidupan, kita dapat tetap merasa tenang serta percaya yang terbaik.
Bagaimana dengan kita? Demikiankah yang kita rasakan?
Sering kita mengatakan ataupun mengirim pesan pula melalui WhatsApp misalnya dengan ucapan shalom atau salam damai, namun sungguhkah kita telah serta ingin mengalami damai sejahtera tersebut? Ataupun apakah kita benar-benar menginginkan orang lain juga marasakan damai sejahtera, dan kita pun orang yang cinta damai?
Dari manakah kita dapat mengalami damai yang sejati, selain dari Allah sendiri serta oleh karena mempunyai keyakinan teguh bahwa kita hidup benar serta hubungan yang karib dengan-Nya?
Yohanes 14 : 27 (TSI), "Sekarang Aku mau meninggalkan berkat untuk kalian, supaya kalian bisa hidup dengan perasaan hati yang tenang. Perasaan tenang yang Aku berikan itu tidak sama seperti perasaan tenang yang diberikan oleh orang-orang duniawi. Jadi janganlah kalian menjadi bersusah hati dan merasa takut."
Orang yang terus-menerus merasa curiga ataupun takut yang berlebihan ialah penanda bahwa sesungguhnya ia belum mengalami damai sejahtera yang sejati dari Allah, ataupun benar-benar memerlukannya.
Kiranya kita senantiasa berjalan diiringi damai sejahtera Allah setiap hari, sebab itulah yang teramat kita perlukan di sepanjang hidup ini.
1 Yohanes 4 : 18 (BIS), "Orang yang menikmati kasih Allah, tidak mengenal perasaan takut; sebab kasih yang sempurna melenyapkan segala perasaan takut. Jadi nyatalah bahwa orang belum menikmati kasih Allah dengan sempurna kalau orang itu takut menghadapi Hari Pengadilan."
There is no fear in love [dread does not exist], but full-grown (complete, perfect) love turns fear out of doors {and} expels every trace of terror! For fear brings with it the thought of punishment, and [so] he who is afraid has not reached the full maturity of love [is not yet grown into love's complete perfection]. (AMP)
A real love for others will chase those worries away. The thought of being punished is what makes us afraid. It shows that we have not really learned to love. (CEV)
We will not be afraid of God if we truly love him, because those who love God completely cannot possibly be afraid of him. We would be afraid only if we thought that he would punish us. So those who are afraid of God certainly are not loving God completely. (DEIBLER)
~ FG