Kapan terakhir kali kita berlutut untuk berdoa, bahkan muka sampai ke permukaan lantai untuk bersujud karena kita benar-benar ingin memohon belas kasih-Nya dan hanya dapat mengandalkan Dia?
Jujur, saya sudah sejak beberapa waktu lamanya.
Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya. (2 Tawarikh 20:18)
Demikian pula pada ayat di atas, berhadapan dengan krisis terbesar dalam hidupnya, Yosafat sungguh-sungguh mencari Tuhan, berdoa, berpuasa, bahkan mendorong orang banyak juga melakukannya.
Itu menunjukkan ia mengakui ketidakmampuannya di hadapan Tuhan, menaati tuntunan dan pimpinan Roh Allah, serta menaruh kepercayaan pada Tuhan saja maupun firman-Nya, dan mengucap syukur kepada-Nya.
Bagaimana dengan kita? Sudah berapa lama tidak bersujud? Mengapa kita tak lagi melakukannya?
Peliharakanlah hatimu terlebih dari pada segala yang patut dipeliharakan, karena dari dalamnya terpancarlah segala mata air hidup. (Amsal 4:23 TL)
Jangan sampai seolah kita mengaku terus percaya kepada-Nya, tetapi justru sebenarnya tidaklah sungguh-sungguh mengandalkan Dia.
Singing is easy. The proof is always in the living. In the end, worship can never be a performance, something you're pretending or putting on. It's got to be an overflow of your heart. Worship is about getting personal with God, drawing close to God. ~ Matt Redman
~ FG