Senangnya ketika mendengar putra saya (usia baru 5 tahun) berkata, "Aku pengen kayak Papa," tetapi hanya dalam tampilan luar, yakni cara memakai baju ataupun hal lainnya. Alangkah lebih indahnya apabila kelak masih ingin seperti saya seiring ia beranjak dewasa, terutama dalam karakter maupun hal-hal yang baik.
Bapak manakah yang tak ingin anak-anaknya seperti dirinya, bahkan menjadi lebih baik lagi?
Paulus pun pernah mengingatkan jemaat di Korintus bahwa sekalipun mereka bisa saja memiliki ribuan (menurut New King James Version) pengajar, tetapi bapa rohani mereka tidaklah banyak, cuma beberapa, bahkan mungkin hanya Paulus.
Ia mendorong jemaat agar mengikuti teladannya, seperti mau merendahkan hati, rela berkurban, tidak menilai atau menghakimi orang lain, melainkan membiarkan Allahlah yang menjadi Hakim yang adil, dan sikap benar lainnya—yang pada akhirnya akan membawa mereka sendiri semakin menyerupai teladan Yesus Kristus yang mereka percayai sebagai Tuhan.
1 Korintus 4 : 14 - 17 (TSI), "Saya menulis hal-hal ini bukan untuk mempermalukan kalian, tetapi untuk menegur kalian sebagai anak-anak saya yang saya kasihi! Karena biarpun kalian boleh mempunyai ribuan guru yang bisa mengajar kalian tentang Kristus, tetapi kalian tidak mempunyai banyak bapak. Hanya sayalah yang menjadi bapak rohani kalian, karena saya yang memberitakan Kabar Baik tentang Kristus Yesus kepada kalian.
"Oleh karena itu, saya mendorong kalian untuk ikut teladan saya. Karena itulah saya mengutus Timotius kepada kalian. Karena kami sama-sama bersatu dengan Tuhan Yesus, maka dia sudah menjadi seperti anak yang saya kasihi—yang sangat setia melayani TUHAN. Dia akan mengingatkan kalian tentang cara hidup saya, dan tentang cara hidup yang sesuai bagi kita yang bersatu dengan Kristus Yesus—seperti yang saya ajarkan kepada setiap jemaat."
Teladani aku, sebagaimana aku meneladani Kristus. (1 Korintus 11 : 1 AVB)
~ FG