Orang-orang Niniwe menjalani pertobatan palsu (Nahum 3:1-19). Mereka kembali hidup dalam kenajisan. Maka, firman Allah yang datang kepada mereka adalah ucapan celaka.
Nabi Nahum meratapi kehancuran yang akan terjadi pada kota Niniwe karena penduduknya hidup dalam kenajisan. Tuhan semesta alam sendiri akan mendatangkan hukuman yang memalukan. Kehancuran mereka menjadi peringatan bagi bangsa lain akan perlunya pertobatan yang sejati.
Nabi Nahum mengingatkan tentang Tebe. Kota ini lebih besar daripada Niniwe, tetapi dihancurkan karena perbuatan dosanya. Demikian pula, orang-orang Niniwe tidak akan bertahan menghadapi penghukuman dari Allah.
Oh sekiranya mereka mau bertobat. Sungguh-sungguh.
Pertobatan akan membangkitkan penyesalan atas hal-hal bodoh, jahat dan salah yang telah dipikir, diucap serta dilakukan. Pertobatan dapat terjadi ketika diawali pengakuan bahwa kita telah melakukan hal yang tidak sepatutnya. Dan hidup dalam pertobatan membutuhkan komitmen, yakni meninggalkan perbuatan yang tidak benar untuk seterusnya.
Begitu juga, orang yang bertobat akan mengubah perilaku hidupnya dan melakukan kebenaran sesuai kehendak-Nya. Sebaliknya, jika melakukan pertobatan palsu, akan mengalami kehancuran lebih besar! Tidak ada orang yang dapat menghindari hukuman Allah. Manusia mungkin memandang rendah kuasa Allah, tetapi tidak akan ada yang bisa menolong mereka dari murka-Nya.
Ingatlah, pertobatan merupakan langkah pertama untuk hidup sebagai umat Allah. Itu menunjukkan kesungguhan untuk tetap mengerjakan kehendak-Nya, tanpa mau mencebur ke kehidupan yang bertentangan dengan firman maupun kehendak Tuhan.
Jadi, sudah sepatutnya kita bersyukur untuk inisiatif Allah yang menyuarakan pertobatan, serta membangun usaha yang tulus agar hidup dalam pertobatan sejati. Janganlah kembali melakukan kesalahan yang atas alasan apa pun. Jangan izinkan godaan sekecil apa pun merusak pertobatan kita yang sesungguhnya di dalam Allah.
Maka Tuhan berfirman, "Bangsa ini mengatakan bahwa mereka milik-Ku, padahal hati mereka jauh dari Aku dan mereka tidak menaati Aku. Ibadah mereka hanya merupakan kata-kata yang dihafalkan tanpa dimengerti, yaitu ajaran manusia semata-mata." (Yes. 29:13 FAYH)
~ Jenni