Apakah kita, khususnya seperti pada renungan bacaan kita hari ini dari Amsal, termasuk salah satu wanita bijak?
Amsal 31 : 30 (BIS), "Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian."
Kemolekan mungkin hanya kedok belaka dan kecantikan tidak abadi, tetapi perempuan yang takut dan hormat kepada Allah akan dipuji. (FAYH)
Memang sulit kalau harus menilai diri sendiri dan akan terkesan sombong, subjektif atau sepihak bila menyatakan kita ini bijak. Sebab orang-orang sekeliling kitalah ataupun terdekat yang bisa menilai.
Kita pun mungkin sering terkecoh penampilan seseorang, padahal karakter aslinya tidaklah seperti yang ia tampilkan di luar. Bukan salah memiliki penampilan yang baik, namun pasti ada hal jauh lebih besar, berharga dan bertahan lama daripada itu.
Ayat bacaan hari ini mengingatkan, sangat bijak bagi seorang wanita khususnya untuk hidupnya berdasar pada rasa hormat serta takut akan Allah. Sukar, tetapi seorang istri maupun ibu dan perempuan, dapat berupaya melayani Allah, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya dengan kemampuan ataupun sumber daya yang Allah percayakan padanya.
Matthew Henry pernah menyatakan, istri yang cakap adalah perempuan yang kuat. Meski dianggap lebih lemah daripada pria, namun menjadi kuat karena pada umumnya memiliki hikmat serta anugerah dan rasa takut akan Allah. Istri yang cakap pun merupakan perempuan yang mau dipimpin oleh Roh Kudus, mampu mengendalikan diri, ataupun mengetahui cara memimpin orang lain. Saleh, rajin dan menjadi penolong bagi suaminya. Selanjutnya, istri yang cakap itu penuh tekad, memegang prinsip yang baik secara teguh, tegas, serta tidak takut menghadapi badai hidup sehari-hari yang coba merintangi setiap kewajibannya.
Ingatlah, karakter yang sejati adalah sesuatu yang asli dan akan bertahan lama, bahkan itulah yang akan kita bawa sampai ke kekekalan.
~ FG