Suatu hari, Dwight L. Moody—yang kita tahu merupakan seorang pengkhotbah yang luar biasa—ketika masih remaja pernah mendengar sebuah khotbah dari pembicara yang berkata, "The world has yet to see what God will do with and for and through and in and by the man who is fully and wholly consecrated to Him," atau bahwa dunia masih akan melihat karya tangan Tuhan serta apa yang sanggup Ia perbuat bersama dan melalui ataupun bagi seorang pria yang sungguh-sungguh dan mau sepenuh hati mengabdi kepada-Nya.
Pada bacaan renungan kita kemarin, kita membaca khususnya tentang menjadi wanita yang bijak, takut akan Tuhan serta taat pada-Nya. Nah di hari ini, bagian tentang menjadi seorang pria yang mau hidup bagi Dia.
Moody remaja menanggapi khotbah yang didengarnya hari itu,
"He said a man ... he did not say a great man, nor a learned man, nor a rich man, nor a wise man, nor an eloquent man, nor a 'smart' man, but simply 'a man.' I am a man, and it lies with the man himself whether he will or will not make that entire and full consecration. I will try my utmost to be that man."
(Seorang pria. Bukan pria yang luar biasa, terpelajar, cendekia, kaya raya, pandai berbicara, dan lain-lainnya, melainkan hanya seorang pria. Aku seorang pria, dan semua tergantung apakah aku mau atau tidak untuk sepenuh hati mengabdi pada-Nya. Aku akan berjuang sebaik-baiknya untuk menjadi seperti itu).
Ketaatan kecil demi ketaatan kecil, hubungan yang manis dengan Roh Kudus, serta keteguhannya dalam prinsip firman, membuat Dwight L. Moody seperti yang kita ketahui, pengkhotbah luar biasa serta alat Tuhan yang dipakai oleh-Nya untuk menjamah hati serta mengubah kehidupan orang-orang.
Bagaimana dengan kita, para pria? Maukah benar-benar dipakai oleh Allah menjadi alat kerajaan-Nya? Ps. Rubin Ong—mengenai pelayanan ataupun pekerjaan-Nya—sering kali mengingatkan bahwa tanpa Allah, kita tidak mampu; tanpa kita, Allah tidak mau.
Kiranya hidup ini adalah bagi-Nya sepanjang serta sampai akhir hayat kita.
Janganlah mengikuti kebiasaan orang-orang di dunia ini. Biarkanlah Allah memberikan pikiran yang baru kepada kalian, supaya hati kalian berubah. Maka kalian akan tahu apa kemauan Allah, yaitu apa yang baik, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang sempurna. (Rm. 12:2, BSD)
~ FG