Hofni dan Pinehas, anak-anak imam Eli, tidak mau mendengarkan teguran ayah mereka karena perbuatan jahat yang mereka lakukan. Mereka melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dengan sudah tidak lagi sembunyi-sembunyi, melainkan secara terang-terangan.
Hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak mau menghiraukan ayah mereka, apalagi untuk menghormati orang lain ataupun terutama Allah. Karena itu, Ia menghukum mereka karena tidak menghormati kekudusan-Nya. Kita mesti senantiasa mengingat bahwa, walaupun Ia adalah Allah yang pengasih, namun Ia juga ialah Allah yang kudus.
1 Samuel 3 : 20, "Sebab itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman TUHAN--: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah."
Bagaimana kita hari-hari ini, apakah tetap berjalan dengan penuh rasa hormat dalam hidup ini, terutama kepada Tuhan? Apakah kita selalu setia kepada-Nya, baik saat menerima berkat dan anugerah-Nya, serta mengemban apa pun tanggung jawab yang Ia percayakan bagi kita?
"Barangsiapa memberikan kurban syukur ia menghormati Aku. Dan barangsiapa berjanji hidup benar akan melihat kuasa-Ku untuk menyelamatkan." (Mazmur 50 : 23, VMD)
"Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka." (Yeremia 18 : 10)
~ FG