Hosea 3 : 1, "Berfirmanlah TUHAN kepadaku: 'Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.'"
Kue kismis pada ayat di atas semacam persembahan-persembahan istimewa yang ditujukan bagi berhala. Menurut tradisi serta kepercayaan kuno, kue-kue tersebut merupakan buah anggur yang dikeringkan dan bijinya dihilangkan, ataupun ditekan sehingga terbentuk kue-kue untuk kemudian dipersembahkan kepada dewa kesuburan yang menaikkan jumlah hasil panen orang-orang yang menyembahnya.
TUHAN berkata kepadaku, "Pergilah lagi dan cintailah seorang wanita yang suka berzinah. Cintailah dia seperti Aku juga mencintai orang Israel sekalipun mereka meninggalkan Aku dan menyembah ilah-ilah lain serta suka mempersembahkan kue kismis kepada berhala." (Hos. 3:1, BIS)
Sebagaimana perlambang ketidaksetiaan Gomer terhadap Hosea, demikian pun umat Israel lebih memilih berpaling dari Allah yang hidup kepada ilah-ilah dan menukarkan kasih setia-Nya hanya demi sesuatu yang remeh-temeh seperti kue kismis. Di saat sementara umat-Nya tidak setia, Allah tetap setia dan kasih-Nya tak kunjung padam.
Bukankah kita cenderung demikian? Kesetiaan kita kepada-Nya berubah-ubah, kasih dan perasaan naik-turun, dan jatuh-bangun dalam dosa oleh karena tabiat kita. Sering kali pun kita secara sengaja dan sadar memilih yang salah mulai dengan hal yang kecil-kecil ibarat kue kismis tersebut. Menjual hak kesulungan hanya demi semangkuk kacang merah.
Hosea 6 : 4, "Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar."
Tetapi TUHAN berkata, "Hai Israel dan Yehuda! Aku harus berbuat apa dengan kamu? Cintamu kepada-Ku cepat hilang seperti kabut atau embun di pagi hari." (BIS)
Nah, apa saja yang menjadi "kue-kue kismis" kita hari ini? Janganlah mau menukarkan kasih setia-Nya dengan sesuatu yang salah. Andalkan Dia dan berharaplah akan kasih karunia-Nya sepanjang hari.
~ FG