Suatu sore, tampak putra saya yang masih kecil sedang bermain di tepi kolam ikan. Kemudian, sambil memegang saringan, ia mengangkat serta mengeluarkan seekor ikan dari kolam dengan tongkat tersebut.
Saya pun lalu mengatakan kepadanya supaya memasukkan kembali ikan itu ke dalam kolam, sebab jika berlama-lama, tidak akan dapat hidup lagi.
Ibarat ikan yang tidak dapat hidup tanpa air, demikian pun sebenarnya tabiat kita adalah di dalam Tuhan sebagai orang-orang percaya kepada-Nya. Kita takkan sanggup berada berlama-lama di luar Dia serta terus-menerus memilih hidup dalam dosa.
Jiwa kita akan kekeringan, tidak ada damai sejahtera, serta merasa sangat bersalah. Karena kita tak dapat hidup di luar Dia.
Jika seperti demikian, segeralah kembali kepada-Nya, berdoa dan sungguh-sungguh memohon ampun serta bertobat.
Yohanes 8 : 11 (VMD)
Jawab perempuan itu, "Tidak ada Tuan." Kemudian Yesus mengatakan, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Ingat, kita tidak tahu dampak dosa yang terkadang mungkin fatal akibatnya. Hidup dalam kebenaran pun bukan berarti kita takkan pernah berbuat salah ataupun jatuh dalam dosa, melainkan kita mau bangkit, segera kembali kepada-Nya dan senantiasa memilih mengasihi Dia.
Ratapan 3 : 39 (FAYH)
Kalau begitu, apa sebabnya kita, sebagai manusia yang lemah, berani bersungut-sungut dan mengeluh, bila mendapat hukuman karena dosa-dosa yang kita lakukan?
Roma 8 : 12 (BIS)
Itulah sebabnya, Saudara-saudara, kita mempunyai tanggung jawab; tetapi bukan tanggung jawab kepada tabiat manusia; kita tidak perlu hidup menurut keinginannya.
~ FG