Ibrani 13:15 (TB)
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Kita perlu terus mengucap syukur kepada Allah melalui perkataan kita yang memuliakan Dia.
Sebagai warga kerajaan Allah, kesadaran menjaga lidah serta bibir kita agar membawa kemuliaan bagi nama-Nya sangat perlu dilakukan setiap waktu. Baik ketika ada permasalahan yang sangat berat ataupun saat menerima berlimpahnya berkat.
Ayub 2:10 (BIS) Jawab Ayub, "Kaubicara seperti orang dungu! Masakan kita hanya mau menerima apa yang baik dari Allah, sedangkan yang tidak baik kita tolak?" Jadi, meskipun Ayub mengalami segala musibah itu, ia tidak mengucapkan kata-kata yang melawan Allah.
Ay. 2:10 (KSKK) Sahut Ayub, "Engkau berbicara tolol. Jika engkau menerima hal-hal yang baik dari Allah, mengapa engkau tidak dapat menerima hal-hal buruk dari pada-Nya?" Meskipun ditimpa malapetaka ini, Ayub tidak mengucapkan satu pun kata-kata berdosa.
Ay. 2:10 (TMV) Ayub menjawab, "Engkau bercakap seperti orang bodoh. Apabila Allah memberikan yang baik, kita menerimanya. Kita juga patut menerima yang tidak baik." Walaupun Ayub menderita, dia tidak mengucapkan kata-kata yang menentang Allah.
Kita perlu selalu memohon pertolongan Roh Kudus supaya dimampukan untuk mengendalikan lidah maupun perkataan bibir kita terhadap orang-orang di sekitar, keluarga kita maupun diri sendiri, selain itu juga apa pun yang kita bagikan di sosial media.
Yakobus 3:5 (TB)
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
Yakobus 3:9-10 (TB)
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Tetaplah bersemangat di dalam menaati firman-Nya, dan semoga lidah serta bibir kita dikuasai oleh perkataan-Nya saja.
Lukas 16:10 (TB)
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."
~ Jati Wicaksono