Sering kali saya hanya melihat kekurangan atau kelemahan pada orang lain, tanpa langsung mencoba memperhatikan ataupun menghargai kemampuan, kelebihan & talenta mereka.
Banyak kita mungkin seperti itu. Ibarat berfokus pada lubang donat, dan bukan keseluruhan bagian donat itu sendiri secara utuh. Jika demikian, kita pun akan cenderung teramat berpusat pada kekurangan, kelemahan yang kita miliki serta kegagalan-kegagalan yang pernah kita alami. Bukannya mensyukuri apa saja yang masih menjadi kelebihan dan banyak kemenangan yang telah kita raih.
Mari mengurangi terlalu menilai, apalagi menghakimi orang-orang lain. Belajar menghargai diri sendiri juga agar kita pun dapat mengapresiasi apa yang menjadi kelebihan, terutama potensi mereka. Terkhususnya terhadap orang-orang terdekat maupun yang kita kasihi.
"Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" (Lukas 6:41)
"Janganlah menyalahkan orang lain karena kesalahan kecil. Siapa yang melakukan hal itu, dia sama seperti orang yang memperhatikan pasir di mata saudaranya, sedangkan kayu balok di matanya sendiri dia tidak perhatikan. Lalu dengan sombong dia berkata kepada saudaranya, 'Mari saya keluarkan pasir itu dari matamu!' Hai kamu yang hanya berpura-pura sebagai orang baik! Keluarkanlah dulu balok yang ada di matamu sendiri. Dan sesudah itu barulah kamu bisa melihat dengan jelas dan bisa mengeluarkan pasir yang ada di mata saudaramu." (versi TSI)
~ FG