"Berkatalah Saul kepada Samuel: 'Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.'" (1 Sam. 15:24)
Mengapa lebih takut kita pada manusia, daripada kepada Allah?
Apa yang Saul lakukan di atas hampir sama seperti Pilatus, yang sebenarnya tahu hal yang benar dan seharusnya ia lakukan. Tetapi mereka takut pada orang banyak. Bukan rasa takut yang lahir dari rasa hormat, melainkan lebih karena takut kehilangan muka ataupun posisi. Mereka sama-sama takut mengambil risiko untuk melakukan apa yang benar. Itulah rasa takut yang salah.
"Takut akan pendapat orang, mengakibatkan kesusahan. Percayalah kepada TUHAN, maka engkau akan aman." (Ams. 29:25, BIS)
"Takut dapat seperti jerat, tetapi jika engkau percaya pada TUHAN, engkau akan selamat." (VMD)
Yohanes pernah mengingatkan kita, "Di mana ada kasih, di sana tidak ada ketakutan, karena kasih Allah yang sempurna melenyapkan ketakutan. Hukuman membuat orang takut, jadi kasih tidak dapat menjadi sempurna bagi orang yang takut" (1 Yoh. 4:18, VMD).
"Kita tidak usah takut terhadap Dia yang mengasihi kita dengan sempurna, karena kasih yang sempurna itu meniadakan segala ketakutan akan apa yang mungkin dilakukan-Nya terhadap kita. Jikalau kita merasa takut, itu menunjukkan bahwa kita tidak yakin benar bahwa Ia sungguh-sungguh mengasihi kita." (FAYH)
Orang yang dalam posisi yang benar dengan Dia, tak perlu merasa gentar terhadap apa pun atau siapa pun.
"Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya." (Pengkhotbah 12:13, BIS)
"Sekarang apakah yang harus kita pelajari dari yang tertulis dalam buku itu? Yang paling penting yang dapat dikerjakan orang ialah menghormati Allah dan menaati perintah-Nya, karena Allah tahu tentang segala sesuatu yang dilakukan orang—bahkan rahasia pun. Dia tahu tentang semua yang baik dan yang buruk dan Dia akan menghakimi orang atas segala sesuatu yang dilakukannya." (VMD)
"If you took the time to really look at yourself deep down, would you find the qualities needed to live out your boldest dreams? That's a question each of us must have the courage to honestly ask and answer if we want to achieve our real potential" (Apakah kita sungguh memiliki karakter yang diperlukan untuk menghidupi impian terbesar jika kita menelaah diri secara mendalam? Sebab itu pertanyaan yang mesti secara berani kita ajukan serta jawab apabila ingin memunculkan potensi sejati kita). ~ John C. Maxwell
(FG)