Pada renungan kemarin, kita telah mengenal Gabriela Andersen-Schiess atau Gaby. Pun hari ini kita akan mencuplik sedikit tentang atlet lainnya, kali ini seorang pria bernama Vanderlei de Lima asal Brazil.
Jika Gaby mengalami faktor alami ataupun dari dalam yang menghambat dirinya berlomba, atlet lari jarak jauh Vanderlei de Lima menghadapi masalah "tidak alami" atau dari luar, yakni didorong secara sengaja oleh seorang penonton dari pinggir jalan sehingga terjatuh tanpa daya karena berfokus untuk berlari.
Pada olimpiade 2004 di kota cikal bakal maraton itu sendiri, yaitu Athena, Yunani, setelah memimpin laga sebagai pelari terdepan, pada kilometer ke-35 mendadak muncul seseorang dari area penonton ke jalur lomba serta mendorong paksa Vanderlei sampai terperosok ke garis pembatas & terjatuh. Karena dimakan waktu untuk menyadari apa yang terjadi, lalu bangkit & memulihkan energi ataupun ritme lari, Vanderlei tersusul dua pelari lainnya sehingga menjadi nomor tiga. Padahal, seharusnya ia dapat menjadi atlet Brazil pertama yang berhasil meraih emas untuk kategori maraton di olimpiade, namun harus pupus oleh insiden tersebut.
Vanderlei de Lima tak berlama-lama dalam kejatuhannya, serta menyerahkan perihal itu pada pihak berwajib, dan melanjutkan perlombaannya sampai selesai. Ia pun akhirnya meraih perunggu serta menerima penghargaan The Pierre de Coubertin Medal karena sportivitas yang ditunjukkannya selama lomba maraton di olimpiade tersebut.
Seorang atlet Brazil lain, Emanuel Rego yang menang medali emas ingin mempersembahkan & menyerahkan medalinya kepada Vanderlei untuk menghormati serta menghargai dia. Namun, dengan rendah hati Vanderlei mengembalikan kepada sahabatnya itu, "I can't accept Emanuel's medal. I'm happy with mine, it's bronze but means gold" (Saya tak bisa menerima medali miliknya. Saya sudah merasa cukup dengan medali yang saya miliki meski perunggu, namun sangat berarti emas bagi saya), katanya.
Apa yang mendorong kita jatuh dan memaksa tetap dalam keadaan terjatuh tersebut saat-saat ini? Apakah ekonomi yang sedang sulit? Apakah penyakit atau orang-orang tertentu? Memang semua itu tantangan nyata, serius serta masalah yang tak mudah. Namun, maukah kita untuk terus berjuang, berdoa & berharap, serta menyerahkan segala hasil akhirnya kepada Allah yang memelihara dan begitu mengasihi kita?
Sebab Allah berkomitmen menyertai, tidak akan membiarkan atau meninggalkan setiap orang percaya dalam pergumulan iman kita.
"Hendaklah kamu teguh hati dan berani! Jangan takut kepada mereka, sebab TUHAN Allahmu sendiri yang akan menolong kamu. Ia tidak akan mengecewakan atau meninggalkan kamu." (Ulangan 31:6, BIS)
"TUHAN sendiri akan memimpin dan menyertai engkau. Dia tidak sekali-kali akan mengecewakan ataupun meninggalkan engkau. Oleh itu, jangan takut ataupun cemas." (Ulangan 31:8, TMV)
Saya yakin, tidak ada sesuatu pun di seluruh dunia yang dapat menghalangi Allah mengasihi kita. Baik kematian maupun kehidupan, baik malaikat maupun roh-roh yang di angkasa, baik ancaman-ancaman sekarang ini maupun ancaman-ancaman di masa yang akan datang, baik roh-roh di langit maupun roh-roh di bumi, atau apa saja yang lain, semua itu tidak dapat menghalangi Allah mengasihi kita. Yesus Kristus adalah Tuhan kita dan Dialah yang menolong sehingga kita bisa merasakan kasih Allah kepada kita. (Rm. 8:38, BSD)
(FG)