Victor Glover terpilih sebagai warga negara AS kulit hitam pertama yang menjadi kru astronaut untuk tim misi ekspedisi luar angkasa NASA yang bekerja sama dengan SpaceX, perusahaan milik miliuner Elon Musk.
Pada 17 November 2020 yang lalu pun ia telah mendarat di International Space Station atau stasiun luar angkasa internasional bersama rekan-rekan antariksawan lainnya. Mereka akan berada di dalam stasiun sebesar lapangan bola AS atau football tersebut untuk melaksanakan misi selama kurang lebih enam bulan.
Hal yang menarik adalah Victor Glover tetap ingin menjaga imannya meski sedang di luar angkasa. Bagaimana caranya? Dengan tetap berusaha mengikuti ibadah (virtual service) maupun bahkan memberi persembahan (virtual giving) secara online semasa menjalankan misinya di luar angkasa lewat koneksi internet yang masih dapat tersambung dengan bumi.
Tak lupa, ia pun membawa Alkitabnya maupun perlengkapan untuk perjamuan kudus.
Menjabarkan pemandangan dari atas sana, ia berkata, "Surreal. I've seen tons of pictures. But when I first looked out the window at the Earth, it's hard to describe. There are no words… It was an amazing, once-in-a-lifetime feeling" (Luar biasa! Sebelumnya saya telah melihat banyak gambar tentang luar angkasa. Tetapi, ketika saya benar-benar mulai melihat bumi dari atas sini di jendela, sangat sulit untuk mengungkapkannya. Saya kehabisan kata-kata. Sebab sungguh luar biasa, sebuah perasaan pengalaman sekali seumur hidup).
Bagaimana dengan kita? Jika seorang astronaut saja masih mau mementingkan serta mengutamakan doa maupun tetap mengikuti ibadah walau secara online (live streaming) di luar angkasa, mengapa kita tidak mau demikian dan memiliki banyak alasan untuk tidak melakukannya?
"Before I go and even get in an airplane to go on a flight, I say a prayer. And I always think about my family." ~ Victor Glover
"Ketika aku memandang langit pada malam hari dan melihat pekerjaan tangan-Mu -- bulan dan bintang-bintang yang telah Kaubuat -- aku tidak habis mengerti mengapa Engkau memperhatikan manusia yang kecil dan tidak berarti." (Mzm. 8:3-4, FAYH)
(FG)