Capt. Budi Soehardi, seorang mantan pilot maskapai penerbangan umum pernah menjelaskan keadaan Nusa Tenggara Timur yang tidak memiliki cukup kandungan air di dalam tanah. Beliau yang kini memimpin Panti Asuhan Roslin di Kupang, NTT tersebut mengungkapkan, saat musim hujan saja air bersih susah didapat, apalagi musim kemarau.
Ketika awal-awal beliau tiba di wilayah itu, masyarakat sekitar mandi pun hanya dijatah sekali dan satu ember. Itu pemandangan normal, belum lagi harus berjalan jauh untuk menimba dan memperoleh air. Jika musim panas datang, penduduk setempat mesti menghadapi kehidupan yang kering-karing serta mengalami kaki gatal-gatal serta infeksi karena digaruk.
Banyak orang dalam kondisi sulit akibat kekurangan air. Betapa air adalah komoditas yang sangat berharga bagi kebutuhan jasmani serta keseharian kita. Terlebih lagi, air hidup (kehidupan kekal serta persekutuan terus-menerus dengan-Nya) yang Tuhan Yesus tawarkan bagi kita. "Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal" (Yoh. 4:14).
Namun, sering kali kita mungkin mencoba menggantinya dan mengisi kekeringan rohani kita dengan hal-hal dari luar--uang, makanan, tontonan, internet atau lainnya yang justru dapat membuat jiwa kita lebih haus.
"Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air" (Yer. 2:13).
Saat kita mulai benar-benar bergantung sepenuhnya pada Allahlah dahaga jiwa kita akan disegarkan dan dipuaskan oleh-Nya.
"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah" (Mzm. 42:1).
"The more simply we depend on God, and obey Him, the more comfortably and surely we shall walk through this troublesome world" (Semakin kita bergantung hanya kepada Allah, maka hati kita pun akan makin mantap serta yakin berjalan dalam dunia yang resah ini). ~ Matthew Henry
(FG)