"Kata Pilatus kepada-Nya: 'Apakah kebenaran itu?'" (Yohanes 18:38a)
Apakah yang kita ketahui tentang kebenaran? Mungkin kita pun telah tahu beberapa arti tentang kebenaran. Dan puji Tuhan apabila kita mau melakukan hal-hal yang benar.
Tetapi, apakah motivasi kita pun sudah benar, ataukah hanya seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Bahkan firman Tuhan mengingatkan, apabila kita tidak lebih baik dalam mengaplikasikan kebenaran daripada ahli Taurat ataupun orang Farisi tersebut, kita tidak layak masuk kerajaan surga.
"Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:20)
Ada tiga kriteria kebenaran sesuai uraian Pdt. Robertus Purwadi, yaitu:
1. ORTODOXIA (Jalan atau Ajaran yang Lurus). Alkitab dimiliki, isinya dibaca dan dihapal.
2. ORTOPRAXIA (Praktik Hidup yang Lurus). Mempraktikkan firman dengan iman, seperti perpuluhan, puasa, dan lain-lain.
3. ORTOLATRIA (Penyembahan yang Benar). Memiliki keintiman dengan Tuhan.
Poin satu dan dua di atas dapat dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi, namun sering kali mereka hanya melakukannya supaya dilihat orang di depan umum ataupun karena tuntutan serta sekadar takut dihukum bila melanggar.
Nah, apakah kita mau seperti itu? Ataukah kita mengerjakannya atas dasar benar-benar mengasihi Tuhan dan sungguh-sungguh mau menaati Dia?
(FG)