"[Komandan Tentara Tuhan] Ketika Yosua berada dekat Yerikho, ia memandang dan melihat seseorang berdiri di depannya. Orang itu mempunyai pedang di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya, 'Apakah engkau kawan atau lawan kami?' Orang itu menjawab, 'Aku bukan musuh. Aku seorang komandan tentara TUHAN. Aku hanya ingin datang kepadamu.' Kemudian Yosua tunduk ke tanah untuk menunjukkan hormat dan berkata, 'Aku adalah hambamu. Apakah yang ingin Tuan perintahkan kepadaku?' Komandan tentara TUHAN itu menjawab, 'Tanggalkanlah sandalmu. Tempatmu berdiri sekarang adalah kudus.' Dan Yosua menaatinya." (Yosua 5:13-15, VMD)
Apa yang dialami Yosua pada ayat bacaan kita hari ini bukanlah sebuah penglihatan biasa, melainkan suatu penampakan nyata atau teofani (kemunculan Tuhan dalam bentuk yang dapat dilihat oleh manusia) dari Anak Allah.
Ia muncul dengan peran paling sesuai untuk keadaan umat-Nya—terhadap Musa, selaku Juruselamat yang ikut menderita bersama umat-Nya, Israel; dan kepada Yosua sebagai Panglima Balatentara Tuhan yang siap menghukum Kanaan. William Garden Blaikie menyatakan, "Panglima balatentara Tuhan telah menghunus pedang-Nya untuk menunjukkan bahwa penghukuman atas bangsa yang fasik tersebut tidak akan berlambat lagi."
Pengalaman Yosua juga dapat mengajarkan bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi pergumulan di dunia ini. Kehadiran Allah yang kita butuhkan dapat nyata untuk umat-Nya yang setia. Kuasa-Nya akan berjuang bersama kita. Kita pun memiliki Roh Kudus yang senantiasa mendampingi kita sebagai Penolong & Pelindung. Sebab dari Dialah datangnya pertolongan, bukan dengan kekuatan maupun kemampuan kita sendiri untuk memperoleh kemenangan ataupun tuntunan dalam menjalani hari demi hari.
"Pertolongan bagi kita datang dari TUHAN, satu-satunya yang telah menciptakan langit dan bumi." (Mzm. 124:8, VMD)
Dan sebagaimana halnya Yosua sadar bahwa dirinya hanyalah hamba, apakah demikian pula kita mau segera menyadari serta menaati perintah Tuhan bagi kita di dalam hidup ini?
(FG)