Tuhan sangat membenci kesombongan.
"Kecepatan seekor kuda tidak berarti bagi-Nya. Betapa kecilnya kekuatan manusia dalam pandangan-Nya!" (Mazmur 147:10, FAYH)
Bahkan Tuhan akan mengutuk orang-orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri ataupun orang lain karena kesombongan mereka dan hati yang menjauh dari Allah. Sebab bukankah demikian pula yang dilakukan oleh Iblis yang dalam keangkuhan atau kepongahannya ingin menyamai Allah (lih. Yesaya 14:12-15)?
"Beginilah firman ALLAH, 'Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang bergantung pada kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari ALLAH.'" (Yeremia 17:5, Shellabear)
Sedangkan, orang-orang yang rendah hati dan mau mengandalkan Allah akan diberkati-Nya. Rendah hati (atau dalam bahasa Ibrani anawah) sering kali mengacu pada penderitaan ataupun orang yang tertindas serta tidak sanggup mengatasi semua persoalan dan tanggung jawab hidup ini dengan kekuatannya sendiri sehingga berseru kepada Allah memohon pertolongan dan kekuatan-Nya.
"Tapi orang yang berharap kepada-Ku akan Kuberkati selalu." (Yer. 17:7, BIS)
"Berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN karena Tuhan akan menunjukkan kepadanya bahwa TUHAN dapat dipercayai." (VMD)
(FG)