Mengapa kita condong berbuat serong? Serong sendiri memiliki beberapa arti adalah tidak lurus tentang arah, menyimpang dari garis lurus, mencong (tidak tepat mengenai sasaran); tidak sebagaimana mestinya; curang, tidak tulus atau lurus hati, tidak jujur serta tidak setia.
Sekalipun dalam diri kita ada benih kebaikan bahkan Tuhan pun menaruh kekekalan di hati kita (lih. Pengkh. 3:11), tetapi ada juga kecenderungan dari kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik ataupun serong. Tuhan pun membenci orang-orang yang serong hatinya.
"Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya." (Amsal 11:20)
Yakinlah, seperti yang kita bahas kemarin, jangan salah sangka bahwa hal-hal jahat yang kita lakukan tidak akan berdampak apabila tidak mau bertobat dan terus-menerus memilih berbuat jahat, maka kita tidak akan lolos dari hukuman. Namun, Tuhan pasti memberkati orang benar, dan berkat-Nya itu dapat datang dalam bentuk apa pun, kecil maupun besar.
"TUHAN benci akan orang yang busuk hati, tetapi senang akan orang yang baik. Yakinlah bahwa orang jahat tidak akan selamanya lolos dari hukuman dan yakinlah juga bahwa anak-anak orang benar akan diselamatkan." ~ Amsal 11:20-21 (FAYH)
(FG)