Iblis adalah pendakwa kita. Mendakwa, menurut kamus, adalah menuduh atau menyampaikan tuduhan dan mengajukan tuntutan kepada hakim.
Menuduh pun berarti menunjuk atau mengatakan bahwa sseorang berbuat sesuatu yang kurang baik ataupun melanggar hukum.
Itulah yang dilakukan oleh si jahat, Iblis. Padahal, Allah telah melayakkan kita, mengampuni, memberi kasih karunia, serta pengharapan akan masa depan bagi kita. Kita pun terus mengerjakan keselamatan yang kita terima dari Tuhan Yesus dengan baik sampai akhir hidup kita.
"Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: 'Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita'" (Wahyu 12:10).
Menurut Ev. Lily Sulistyo, janganlah mau berkompromi dengan Iblis yang selalu mencari-cari kesempatan dan ingin mencuri sesuatu yang terbaik serta berharga dalam hidup kita. Sebab ia memang mencuri, membunuh, menghancurkan.
"Berjaga-jagalah! Dan hendaklah kalian tetap menguasai diri. Karena musuh kita iblis seperti singa yang mengaum-aum dengan suara keras sambil berjalan ke sana kemari mencari orang yang bisa dimakannya" (1 Petrus 5:8, TSI).
"Don't let the accuser convince you that you've blown it too many times, that you don't measure up. God is saying to you today, 'I've approved you. My hand of favor is on you. I have forgiveness for your mistakes, mercy for your failures, favor for your future.'" ~ Joel Osteen
(FG)