"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Roma 12:1).
Sampai saat ini mungkin masih banyak orang Kristen, baik jemaat maupun hamba Tuhan, yang tetap hidup memuaskan keinginannya sendiri, hingga jatuh dalam dosa, dan sebagainya. Ini sangat memprihatinkan!
Ibadah yang sejati tidak berbicara tentang jam terbang kita melayani pekerjaan Tuhan, kerajinan menghadiri jam-jam ibadah di gereja, ataupun besarnya jumlah persembahan yang kita bawa ke rumah Tuhan.
Ibadah yang sejati berbicara tentang bagaimana kita mempersembahkan seluruh keberadaan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Tuhan.
Mempersembahkan tubuh kepada-Nya berarti memisahkan atau mengkhususkan tubuh ini untuk melakukan perkara-perkara rohani yang menyenangkan hati Tuhan, bukan untuk perkara-perkara duniawi.
Rasul Paulus pun pernah menegaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, tempat Roh Kudus tinggal, karena itu kita harus mempersembahkan tubuh ini untuk kemuliaan nama Tuhan pula, sebab kita telah dibeli dengan harga yang lunas terbayar (lht. 1 Kor. 6:19-20), bukan untuk kesenangan daging kita.
"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat" (1 Petrus 1:18-19).
Oleh karena kita telah ditebus oleh darah Kristus, kita harus menyerahkan keinginan tubuh kita pada pimpinan Roh Kudus. "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran" (Roma 6:12-13).
Orang percaya dipanggil Tuhan bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
(Jenni)