"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang" (Kol. 4:6).
Kita mungkin tahu & sering kali mendengar ayat dari firman Tuhan di atas. Namun mungkin pada kenyataannya, kita pun sering menerima ataupun mendengar dari sekeliling, atau bahkan melakukan yang sebaliknya, yakni mengatakan hal-hal tidak baik serta mengucapkan kata-kata yang tidak menunjukkan kasih sama sekali.
Rasul Paulus pun mengingatkan supaya kata-kata kita jangan hambar, yang juga dapat berarti percakapan sopan, sekalipun kadang-kadang memerlukan kata-kata yang tegas bila perlu.
Jika kita, ataupun anak-anak yang masih rentan terhadap perlakukan dan perkataan dari orang lain, menjadi pihak yang mengalami persekusi (bullying), terutama dalam hal kata-kata yang tidak baik, ingatlah bahwa hanya jika kita mengizinkan & menyetujui hal tersebut, maka kemungkinan besar memang seperti itulah yang akan terjadi. Jadi, saringlah perkataan yang kita dengarkan.
Eleanor Roosevelt pernah mengatakan sesuatu yang baik yaitu, "No one can make you feel inferior without your consent," atau dengan kata lain bahwa tidak akan ada seorang lain pun yang bisa membuat kita merasa rendah diri apabila kita tidak membiarkan perkataan mereka memenuhi pikiran & hati kita, apalagi mempercayainya.
Kita tentu tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, baik pada tokoh-tokoh besar seperti para atlet di dunia maupun hamba-hamba Tuhan di dalam Alkitab, apabila mereka membiarkan perkataan-perkataan yang tidak baik membentuk jati diri mereka. Izinkanlah hanya firman-Nya serta bimbingan Roh Kudus yang menguasai sikap hati, pikiran, serta hidup kita. Sebab perkataan siapakah yang kita dengarkan biasanya yang akan menentukan seperti apa kita menjalani hari-hari kita dalam kehidupan ini.
"Timotius, engkau masih muda, tetapi, jangan biarkan siapa pun menganggapmu tidak berarti apa-apa. Sebaliknya, engkau harus menjadi contoh bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Apa yang engkau katakan dan lakukan, bagaimana engkau mengasihi orang lain, bagaimana engkau percaya kepada Tuhan, bagaimana engkau hidup dengan tidak berbuat dosa, semua itu harus menjadi contoh bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Nanti saya akan datang" (1 Tim. 4:12, BSD).
"Let no one make little of you because you are young, but be an example to the church in word, in behaviour, in love, in faith, in holy living" (BBE).
"And don't let anyone put you down because you're young. Teach believers with your life: by word, by demeanor, by love, by faith, by integrity" (MSG).
(FG)