"Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan" (Ef. 4:30).
Roh Kudus tinggal di dalam diri kita sebagai orang-orang percaya.
Ia merupakan Pribadi yang memiliki serta dapat mengalami duka ataupun merasakan kesedihan mendalam, seperti yang pernah Tuhan Yesus alami ketika menangisi Yerusalem ataupun bersedih pada peristiwa lainnya (lih. Mat. 23:37, Mark. 3:5, Luk. 19:41, dan Yoh. 11:35).
Kita pun akan mendukakan Roh Kudus apabila secara sengaja mengabaikan kehadiran, suara, pimpinan-Nya.
Menurut catatan Full Life, jika kita mendukakan Roh Kudus, itu membawa pada penolakan terhadap Roh Kudus. Jikalau dilakukan terus-menerus, akan memadamkan api Roh yang sangat kita butuhkan dalam hidup kita, serta menghina kasih karunia Allah. Tindakan tersebut dapat berarti menghujat Roh, sesuatu yang tidak bisa diampuni…
Dan mengapakah kita ingin mendukakan-Nya lagi, serta mengandalkan kekuatan diri sendiri?
"Mengapa kalian begitu bodoh! Kalian sudah mulai hidup baru dengan Roh Allah, masakan sekarang kalian mau mencapai kesempurnaannya dengan kekuatanmu sendiri?" (Gal. 3:3, BIS).
"Dan sebab Kristus jauh lebih unggul, Roh Kudus memperingatkan supaya kita mendengarkan Dia, waspada dalam mendengarkan suara-Nya pada hari ini dan tidak membiarkan hati kita melawan Dia seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel. Mereka mengeraskan hati terhadap kasih Allah dan menggerutu kepada-Nya, pada waktu Dia menguji mereka di padang gurun" (Ibr. 3:7, FAYH).
(FG)