"Ketika Herodes menjadi raja negeri Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia. Ia termasuk golongan imam-imam Abia. Istrinya bernama Elisabet, juga keturunan imam. Kehidupan suami istri itu menyenangkan hati Allah. Keduanya mentaati semua perintah dan Hukum Tuhan dengan sepenuhnya" (Lukas 1:5-6, BIMK)
Dalam Terjemahan Baru dikatakan, keduanya Zakharia dan Elisabet adalah benar di hadapan Tuhan dan hidup menurut segala perintah serta ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Satu orang yang saleh dan hidup benar itu mungkin 'biasa', tetapi dua orang sebagai suami-istri yang saleh dan hidup benar itu luar biasa.
Catatan tentang mereka pun mengingatkan kita pada Nuh dan Ayub.
"Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah" (Kej. 6:9)
"Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan" (Ayub 1:1).
Tidak mudah hidup benar, apalagi ditambah Zakharia dan Elisabet ada di zaman pemerintahan raja Herodes yang kejam. Demikian pula mungkin tak mudah bagi kita hidup di masa-masa sekarang dengan adanya wabah COVID-19. Tetapi, mereka mau memilih untuk tetap hidup benar serta menaati firman Tuhan. Hidup benar artinya sebisa mungkin jauh dari berbuat dosa. Bukan berarti tak pernah jatuh, tetapi memilih untuk sebisa mungkin seperti itu.
Zakharia serta Elisabet pun melakukan perintah serta firman Tuhan tanpa cacat-cela. Sebab mungkin ada orang-orang yang walaupun melakukan perintah Tuhan, atau merasa seolah-olah seperti itu, tetapi bukan dengan cara yang benar.
(FG)