"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan" (Rm. 10:9).
Kepercayaan, keyakinan seperti ayat di atas bukanlah sekadar pengakuan, melainkan mesti tulus serta sepenuh hati.
Sebab banyak saja orang yang mengaku & percaya Allah ada, namun belum mau juga sungguh menyerahkan hidup mereka seluruhnya, bahkan sampai sekarang, pada-Nya.
Dia adalah Penulis kehidupan.
Tetapi Ia pun memberi kita kehendak bebas dan tidak akan memaksa Anda untuk memilih-Nya. Namun Dia ingin agar kita melakukannya secara sukarela dan senang hati mempersembahkan hidup ini kepada-Nya.
Dan hal itu akan menentukan apakah kita akan memasuki keabadian bersama Dia atau tidak nanti ketika napas kita berakhir, serta seharusnya mempengaruhi cara serta kualitas hidup kita di dunia saat ini.
Jadi, mari renungkan sejenak.
Keabadian ialah waktu tanpa batas.
Dan apakah kita sungguh percaya kepada-Nya?
(FG)