Ratu Victoria, yang pernah memimpin Kerajaan Inggris sejak 20 Juni 1837 hingga 22 Januari 1901, suatu kala mendengar kabar tentang seorang ibu yang kehilangan bayinya.
Mengetahui berita pilu itu, sang ratu memerintahkan supaya mengantar ibu yang merupakan rakyat jelata tersebut untuk ke istana dan menghabiskan beberapa waktu bersama-samanya.
Ketika sang ibu itu pulang kembali ke rumahnya, para penduduk ikut gembira mendengarnya memperoleh kehormatan tersebut, serta penasaran apa saja yang dikatakan sang ratu kepadanya.
Ibu itu hanya menjawab, "Baginda ratu tidak mengatakan banyak hal. Beliau hanya menyatakan rasa simpatinya, menggenggam tangan saya, dan kami berduka bersama."
Jika seorang ratu mengerti, memahami perasaan dan hati rakyatnya, terlebih lagi Raja di atas segala raja! Ia mengenal setiap umat-Nya, mengetahui serta turut merasakan pergumulan dan penderitaan kita.
Nyatakanlah kesengsaraan kita kepada-Nya. Kita pun dapat menjadi sandaran bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan, doa, maupun perhatian.
"Turutlah bergembira dengan orang-orang yang bergembira, dan menangislah dengan mereka yang menangis" (Rm. 12:15, BIMK).
"Hai orang-orang, selalulah percaya kepada Allah. Katakanlah kepada Allah segala masalahmu. Allah tempat perlindungan kita. Sela" (Mzm. 62:8, VMD).
(FG)