Ketika Yohanes Pembaptis wafat karena dibunuh, dan kabar itu didengar Yesus, tentu Dia pun berduka dan merasa sangat kehilangan.
Dan tak lama setelah itu, kembali Ia mesti diperhadapkan dengan pelayanan yang ada di depan-Nya.
"Kemudian, murid-murid Yohanes datang, mengambil tubuhnya, dan menguburkannya. Lalu, mereka pergi dan memberitahukan Yesus.
"Ketika Yesus mendengar hal ini, Dia menarik diri dari sana dengan perahu, ke tempat yang sunyi sendirian. Dan, ketika orang-orang mendengar ini, mereka mengikuti-Nya dengan berjalan kaki dari kota-kota. Ketika Yesus keluar, Dia melihat kerumunan besar orang, dan berbelas kasihan kepada mereka, dan menyembuhkan sakit mereka. Ketika hari menjelang malam, para murid datang kepada Yesus dan berkata, 'Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi ke desa-desa dan membeli makanan bagi mereka sendiri.' Akan tetapi, Yesus berkata kepada mereka, 'Mereka tidak perlu pergi. Kamu, berilah mereka makanan'" (Mat. 14:12-16).
Kedukaan tak harus terus-menerus membuat-Nya tidak memperhatikan kebutuhan orang lain. Padahal, demikian juga terlebih dengan kita yang mungkin akan bersikap egois, seharusnya bisa saja tanpa memikirkan mereka dan sedang dalam suasana duka.
Namun, tidak begitu halnya Yesus.
Ada saatnya berduka. Gunakanlah.
Ada saatnya melanjutkan, meneruskan hidup. Teruslah melangkah.
(FG)