Minggu kemarin, 22 Maret 2020, untuk pertama kalinya kita mengadakan ibadah secara online ataupun live streaming.
Puji Tuhan untuk kesempatan beribadah dari Dia, walau seperti demikian. Ya, social distancing sesuai arahan dan imbauan dari pemerintah kita taati dan hargai untuk menjaga jarak dan sebisa mungkin berada/bekerja/beribadah di rumah, namun jangan sampai kita melakukan spiritual distancing atau menjauhkan diri dari pertemuan ibadah yang meski masih secara online seperti di masa krisis sekarang ini.
"Hendaklah kita tetap berkumpul bersama-sama, dan janganlah lalai seperti orang lain. Kita justru harus lebih setia saling menguatkan, sebab kita tahu bahwa tidak lama lagi Tuhan akan datang" (Ibrani 10:25, BIMK).
Menurut Pdt. Petra Fanggidae pun, masih ada beberapa hal yang patut kita syukuri di tengah situasi-situasi belakangan ini, yaitu:
• Punya hubungan intim secara personal/pribadi dengan Tuhan
• Supaya kita semakin punya bonding (komunikasi yang intens) dengan keluarga
• Mulai menata baik-baik hidup kita, terutama menghadapai masa depan
"Karena saya tahu bahwa semua itu bagi kepentingan Kristus, maka saya tidak berkecil hati mengenai 'duri itu,' dan mengenai penghinaan, kesukaran serta penganiayaan. Sebab, apabila saya lemah, saya menjadi kuat. Makin sedikit yang saya miliki, makin banyak saya menggantungkan diri kepada-Nya" (2 Korintus 12:10, FAYH).
"Sejarah baru akan tercatat karena Anda telah taat." (Gina Dharmawan)
(FG)