Pelayanan seperti apakah yang menyukakan hati Tuhan?
Meski kita mungkin takkan mengetahui secara tepat 100 persen seperti apa takaran penilaian-Nya terhadap pelayanan kita, tetapi kita dapat meyakini—seperti halnya orang lain atapun yang kita kasihi pun akan senang hati—bahwa ada cara-cara yang menyenangkan hati-Nya dan berkenan bagi Dia.
Melayani Tuhanlah karena kita mengasihi Dia. Jadi supaya bukan rutinitas ataupun kewajiban semata-mata.
Melayani Dia jugalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebab pelayanan bukan sekadar apa yang dilakukan di mimbar gereja ataupun yang terlihat banyak orang. Ada hal-hal mulia dilakukan oleh orang-orang yang mungkin tak kita kenal, ketahui, ataupun kelihatan, namun sangat bermakna & dirasakan sebagai pelayanan luar biasa bagi orang-orang yang menerimanya. Misalnya, seperti yang dikerjakan Dr. Paul Brand terhadap para penderita sakit kusta di India.
Menurut Pdt. Johan Lumoindong yang telah melayani Tuhan sekitar 40 tahunan, serta usia beliau pun yang sudah memasuki masa 60 tahun ini, jenis pelayanan yang menyukakan hati-Nya adalah:
• sesuai dengan karunia masing-masing, jangan sampai mubazir karena tidak tahu karunia kita
• dilakukan dengan kerja sama tim, bukan sendirian atau mempertontonkan kemampuan diri
• berorientasi pada upah surgawi
"Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya" (1 Kor. 3:10).
Menyadari dan masuk dalam pelayanan pun adalah anugerah.
Melayanilah dengan setia, di manapun kita berada.
"There are two things we cannot do alone: one is to be married and the other is be a Christian." ―Paul Tournier
(FG)