Jangan jadikan hal-hal lahiriah, misalnyabepergian ke luar ataupun lainnya, sebagai satu-satunya sumber sukacita atau kebahagiaan.
Ralph Waldo Emerson pernah mengatakan, "Though we travel the world over to find the beautiful, we must carry it with us or we find it not," atau meski berkelana sampai ke ujung dunia sekalipun untuk mencari-cari & melihat pemandangan atau keindahan, namun jika tidak membawa atau memiliki hal itu sendiri dalam diri kita, maka takkan pernah sungguh-sungguh menemukannya.
Tuhanlah sumber sukacita kita!
Selain membawa keindahan dalam diri—karakter, sikap, dan hal baik lainnya—ke manapun kita, mestinya juga menyatakan hadirat Tuhan. Kita adalah kepunyaan-Nya, jadi apa pun yang kita miliki & segenap hati kita mestinya sudah menjadi milik-Nya."Tidak bolehkah aku melakukan apa yang aku mau dengan apa yang aku miliki? Atau, apakah kamu merasa iri karena aku orang yang murah hati" (Mat. 20:15, AMD)?
Dr. Jerry Vines, penyusun The Vines Expository Bible, pernah menyatakan:
"Faith is based on God's Word, and faith is demonstrated by obedience. Total obedience means giving all your time, talent and treasure. It means giving your totality to Christ. Believers should never be satisfied to be 'halfway' Christians. We should go the whole route with the Lord Jesus Christ, giving Him everything we have."
(Terjemahan bebas: iman berdasar pada firman Tuhan dan dinyatakan dalam bentuk ketaatan. Taat yang sepenuhnya berarti menyerahkan segala waktu, talenta maupun materi kita. Artinya, mempersembahkan keseluruhan kita ke Kristus. Orang-orang percaya mesti tidak boleh puas menjadi orang Kristen yang setengah-setengah. Kita harus menempuh semua perjalanan bersama Tuhan Yesus Kristus, memberi segala milik kita kepada-Nya.)
(FG)