Tanpa berbagai hal ini dan itu, siapakah kita sebenarnya?
Tanpa jabatan atau posisi pekerjaan, materi dan kekayaan, ataupun pengalaman dan pendidikan, siapakah kita?
"Kamu mengenal sifat Timotius. Ia telah melayani bersama aku dalam memberitakan Kabar Baik seperti seorang anak yang melayani ayahnya" (Flp. 2:22, VMD).
Masihkah kita benar-benar orang yang memiliki kasih, melakukan kebenaran, dan menjadi pribadi seperti yang sekarang ini?
"Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan" (Yer. 29:11, BIS).
Dia mengetahui rancangan-rancangan-Nya bagi hidup & masa depan kita. Dengan begitu, seharusnya kita memberanikan diri untuk terus melangkah, apa pun yang terjadi ataupun kita alami, baik kegagalan maupun keberhasilan.
Seiring perjalanan hidup, semoga kita semua dapat semakin hidup sejalan dengan kehendak Tuhan.
"But what happens when we live God's way? He brings gifts into our lives, much the same way that fruit appears in an orchard—things like affection for others, exuberance about life, serenity. We develop a willingness to stick with things, a sense of compassion in the heart, and a conviction that a basic holiness permeates things and people. We find ourselves involved in loyal commitments, not needing to force our way in life, able to marshal and direct our energies wisely" (Gal. 5:22-23, MSG).
(Terjemahan bebas: Apa yang terjadi saat kita hidup dalam jalan Tuhan? Dia memberi kita karunia-karunia sebanyak kebun buah yang berbuah lebat—mengasihi orang lain, bergairah akan hidup, ketenangan batin. Terbangun juga keinginan untuk mengerjakan sesuatu sampai menyelesaikannya, belas kasihan dalam hati, maupun keyakinan bahwa kekudusan sanggup mempengaruhi banyak hal serta menyentuh hati orang lain. Kita pun akan melibatkan diri di persekutuan yang tulus, tanpa memaksakan kehendak diri sendiri dalam kehidupan ini, lalu mampu mengerahkan & mengarahkan daya kita secara bijaksana.)
Sekali lagi, sekalipun tanpa ini dan itu, semoga kita sungguh-sungguh mengasihi dan menghidupi apa yang kita yakini.
"I love those who can smile in trouble, who can gather strength from distress, and grow brave by reflection. 'Tis the business of little minds to shrink, but they whose heart is firm, and whose conscience approves their conduct, will pursue their principles unto death."
(Saya mengagumi orang-orang yang sanggup tersenyum meski di tengah permasalahan, yang mampu malah menemukan kekuatan dalam pergumulan, serta yang menjadi teguh lewat permenungan. Pribadi-pribadi berhati lemah akan menyerah, tetapi orang-orang yang menguatkan hati serta perbuatan mereka sesuai dengan yang mereka yakini akan tetap teguh pada keyakinan mereka itu sampai mati.) ―Leonardo da Vinci
(FG)